PEKAN II ADVEN – SABTU
Maria dan Gereja
Pembacaan dari khotbah Beato Ishak dari Stella
Putra Allah itu yang sulung di antara banyak saudara. Meskipun menurut kodrat, Ia itu Putra Tunggal, namun karena rahmat, Ia mempersatukan banyak orang dengan diri-Nya, untuk menjadi satu dengan Dia. Sebab mereka yang menerima Dia, diberi kuasa untuk menjadi anak Allah. Maka setelah Ia menjadi Anak Manusia, Ia membuat banyak anak manusia menjadi anak Allah. Oleh karena cinta dan kuasa-Nya, Ia yang tunggal mempersatukan banyak orang pada diri-Nya; dari diri-Nya, berdasarkan kelahiran dalam daging, mereka itu banyak, tetapi karena dilahirkan kembali secara ilahi mereka menjadi satu dengan Dia.
Sebab Kristus, Kepala dan Tubuh, itu satu, utuh dan tunggal; tetapi Kristus yang satu itu berasal dari satu Bapa di surga dan satu ibu di dunia; Kristus itu putra banyak dan sekaligus Putra Tunggal. Sebab seperti kepala dan tubuh itu satu Putra dan putra banyak, begitu pula Maria dan Gereja itu ibu satu dan banyak; satu perawan dan banyak. Masing-masing sebagai ibu, masing-masing sebagai perawan; keduanya mengandung dalam kesucian dari Roh yang satu; keduanya melahirkan putra tanpa dosa bagi Allah Bapa. Maria melahirkan kepala yang murni tanpa dosa untuk Tubuh; Gereja melahirkan, dalam pemgampunan setiap dosa. Tubuh untuk Kepala. Keduanya ibu Kristus, tetapi tidak ada yang melahirkan seluruh Kristus tanpa yang lain.
Maka di dalam Kitab Suci yang diilhamkan oleh Allah, apa yang dikatakan pada umumnya tentang perawan Ibu Gereja, secara perorangan dikatakan tentang Perawan Maria. Dan apa yang dikatakan khusus tentang Ibu Perawan Maria, tepat dapat diartikan tentang Perawan Gereja pada umumnya. Dan kalau disebutkan salah satu hampir tanpa membedakan, diartikan bagi keduanya bersama.
Setiap jiwa yang beriman, mengalami sabda Tuhan, ibu, putri dan saudara Kristus, harus diartikan sebagai perawan dengan bentuk kesuburannya sendiri. Ini dapat dikatakan tentang seluruh Gereja. Lebih khusus tentang Maria dan secara perorangan tentang jiwa yang beriman, oleh kebijaksanaan Allah sendiri, sabda Bapa.
Maka diteruskan, “Dan Aku akan diam di dalam warisan Tuhan.” Warisan Tuhan pada umumnya itu Gereja, lebih khusus bagi Maria, dan secara perorangan; setiap jiwa yang beriman. Kristus berdiam sampai berakhirnya jaman dalam kemah iman Gereja. Ia akan tinggal untuk selama-lamanya dalam pengertian dan cinta jiwa yang beriman.