22 Desember 2023

Novena Natal – Hari ke-6


Terpujilah engkau di antara wanita
Pembacaan dari homili St. Sofronius dari Yerusalem

 

Bersukacitalah ya Perawan yang penuh rahmat, Tuhan sertamu.  Adakah yang lebih unggul daripada sukacita ini, ya Bunda Perawan?  Apakah yang dapat lebih tinggi daripada rahmat ini, rahmat Allah yang boleh diterima oleh engkau satu-satunya?  Apakah yang dapat dipikirkan lebih menggembirakan dan lebih gemilang?  Segala sesuatu terpaut jauh di belakang keajaiban-keajaibanmu, segala sesuatu terpaut jauh di bawah rahmatmu.  Hak-hak istimewa yang paling pasti jatuh pada peringkat kedua dan kecemerlangannya kalah jauh.

Tuhan sertamu, siapa berani bersaing denganmu dalam hal ini?  Allah lahir dalam rahimmu, siapa tidak akan ikhlas dengan segera menyisih untuk memberi tempat pertama dan tertinggi kepadamu?  Maka, memandang keunggulanmu di atas semua makhluk, aku berseru nyaring memujimu: “Bersukacitalah, yang penuh rahmat, Tuhan sertamu.  Sukacita yang memancar daripadamu tidak hanya diberikan kepada orang-orang tetapi juga kepada segenap kekuasaan dari atas.

Sungguh engkau terpuji di antara wanita, karena engkau telah mengubah kutukan Hawa menjadi berkat, karena Adam yang dahulu terkutuk, telah memperoleh berkat karena jasamu.

Sungguh engkau terpuji di antara wanita, karena oleh jasamu berkat Bapa telah terbit atas manusia dan telah membebaskan manusia dari kutukan lama.

Sungguh engkau terpuji di antara wanita, sebab berkat jasamu para leluhur telah diselamatkan karena engkaulah yang akan melahirkan Penyelamat yang memberi mereka keselamatan.

Sungguh engkau terpuji di antara wanita karena tanpa benih siapa pun, engkau telah mengandung buah yang memberikan berkat kepada bumi, dan menebus kami dari kutukan yang mendatangkan duri-duri.

Sungguh engkau terpuji di antara wanita karena meskipun dari kodrat-nya manusia, engkau menjadi Bunda Allah benar-benar, Sebab kalau Dia yang harus kaulahirkan benar-benar Allah yang menjelma, maka engkau sungguh benar disebut Bunda Allah, karena Allah sendirilah yang benar-benar kaulahirkan.

Allah sendiri diam sebagai daging dalam rahimmu, Ia keluar dari rahimmu sebagai Mempelai untuk membawa sukacita dan terang Ilahi kepada semua orang.  Di dalam dirimulah, ya Perawan, Allah yang sangat murni dan terang benderang di surga, berkenan tinggal dalam dirimu, Ia terbit laksana pengantin meninggalkan bilik pengantin-Nya, dengan meniru langkah seorang pahlawan besar, Ia akan menjalani hidup-Nya, membawa keselamatan kepada semua orang yang hidup dan dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, Ia memenuhi segala sesuatu dengan nyala api ilahi-Nya dan sinar terang-Nya yang menghidupkan.