Novena Natal – Hari ke-7
Pernyataan misteri yang tersembunyi
Pembacaan dari ulasan St. Hipolitus melawan bidaah Noetus
Ada satu Tuhan, dan kita hanya dapat mengenal-Nya lewat Kitab Suci. Maka marilah kita melihat, apa yang dinyatakan oleh Kitab, menemukan apa yang diajarkan. Apabila Bapa menginginkan supaya dipercaya, hendaknya kita percaya; jika Ia menghendaki Putra dimuliakan, marilah kita memuliakan Dia; dan kalau Ia menginginkan Roh Kudus diberikan, marilah kita menerima-Nya. Kita jangan bertindak seturut pemikiran kita sendiri atau kemauan kita sendiri, kita jangan menyia-nyiakan apa yang diberi oleh Tuhan. Kita harus lebih melihat hal-hal seperti yang diberitahukan dalam Kitab Suci menurut pilihan Tuhan.
Tuhan sendiri yang ada, tanpa kesamaan yang setara dengan apapun juga, memutuskan untuk menciptakan dunia. Ia menangkap itu dalam pemikiran-Nya, menghendakinya, lalu bersabda, dan dengan demikian menciptakannya, dan segera itu terjadi, terbentuk seperti yang dikehendaki-Nya. Cukup bagi kita untuk mengerti, bahwa Tuhan tidak mempunyai kesamaan yang setara dengan apapun, selain Dia tidak ada apa-apa. Tetapi meskipun sendiri, Ia itu banyak. Dalam Dia ada pemikiran atau kebijaksanaan, kekuasaan atau nasehat. Semua ada di dalam Dia dan Dia di dalam semuanya itu. Kapan Ia mau, dan seperti Ia mau, Ia bersabda pada waktu yang ditentukannya sendiri. Dengan perantaraan Sabda-Nya Ia menciptakan segala.
Sabda ada dalam Allah dan tidak kelihatan untuk dunia yang diciptakan, tetapi Allah membuatnya kelihatan. Ia bersabda seperti yang dilakukan sebelumnya, dan melahirkan terang dari terang. Ia mengutus pemikiran-Nya sendiri ke dunia sebagai Tuhannya. Dia yang dulu hanya dilihat oleh Allah, dan tidak kelihatan bagi dunia, sekarang dijadikan kelihatan, hingga dengan pengejawantahan ini dunia dapat melihatnya dan diselamatkan.
Sabda itu pemikiran Tuhan; Ia datang ke dunia dan diperkenalkan sebagai Putra Allah. Jadi segala sesuatu terjadi karena Dia, dan hanya Dia sendiri yang dari Bapa. Allah yang satu ini yang memberikan hukum dan para nabi. Dengan memberikan mereka, Ia membuat mereka berbicara karena Roh Kudus, kuasa Bapa mengilhami mereka, dan mereka menyatakan tujuan dan kehendak Bapa.
Dan demikian Sabda dinyatakan. Santo Yohanes menyebutkan semua yang dikatakan para nabi dan membuktikan bahwa berkat Sang Sabdalah semuanya terjadi, “Pada mulanya adalah Sabda; Sabda itu bersama-sama dengan Allah, dan Sabda itu adalah Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia, dan tanpa Dia tidak ada sesuatu pun terjadi.” Kemudian ia meneruskan, “Dunia dijadikan oleh-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya tidak menerima-Nya.”