Pesta Keluarga Kudus
Teladan keluarga Nazaret
Pembacaan dari amanat Paus Paulus VI
Rumah Nazaret itu sekolah di mana kita mulai mengerti hidup Yesus; katakanlah: Sekolah Injil. Pelajaran pertama yang kita peroleh ialah melihat, mendengar, dan menyelami arti pengejawantahan Putra Allah: begitu sederhana, begitu rendah hati, dan begitu indah pula! Begitu dalam dan begitu penuh misteri! Mungkin kita belajar, bahkan tanpa sadar mulai meneladan. Di sini kita belajar suatu cara, yang akan membawa kita pada pengertian siapa Kristus itu sesungguhnya. Di sini terutama menjadi jelas pentingnya, bahwa kita mendalami gambaran hidup-Nya di antara kita sebagai keseluruhan. Di sini ada aneka ragam latar belakang: tempat, adat istiadat, bahasa, kebiasaan agama; pokoknya setiap hal yang digunakan Yesus untuk menyatakan diri-Nya kepada dunia. Di sini, setiap hal berbicara, semua ada artinya. Di sekolah ini, orang belajar, mengapa mutlak perlu mempunyai pedoman rohani di dalam hidup, jika orang ingin mengikuti ajaran Injil dan menjadi murid Kristus.
Betapa senangnya saya menjadi anak kembali, dan mulai sekolah lagi di sekolah sederhana dan luhur di Nazaret! Dekat dengan Maria, saya ingin segera mulai belajar ilmu hidup sejati dan kebijaksanaan tinggi kenyataan Ilahi. Tetapi saya ini hanya peziarah yang lewat. Tidak mungkin saya terus menetap di sekolah ini untuk melengkapi pendidikan saya mengenai pengertian Injil. Tetapi saya pun tidak mau meneruskan perjalanan tanpa mengumpulkan pelajaran singkat tentang Nazaret – meskipun secara cepat-cepat, dan seakan-akan tanpa kusadari!
Pertama, pelajaran tentang keheningan. Hidup kita terkepung di antara begitu banyak suara hiruk pikuk. Di mana-mana terdengar kegaduhan dan kebisingan. Kita hidup dalam suasana yang serba ribut. Semoga penghargaan terhadap keheningan hidup kembali dalam diri kita, sebab keheningan merupakan sikap budi yang mengagumkan, yang tak dapat kita abaikan. Semoga keheningan Nazaret mengajar kepada kita penenangan diri: hidup batin yang mendalam, dan kesediaan untuk mendengarkan ilham serta ajaran-ajaran unggul dari para guru sejati. Semoga Nazaret mengajar kepada kita penting serta bernilainya: persiapan, studi, meditasi dan kehidupan rohani pribadi; pun pula doa di tempat yang tersembunyi, yang hanya dilihat oleh Tuhan.
Selanjutnya, di sekolah Nazaret juga ada ajaran tentang kehidupan keluarga. Keluarga Nazaret mengajar kepada kita, apa arti kehidupan keluarga yang sesungguhnya; juga arti persatuan dalam cinta, dengan keindahannya yang lugas serta sederhana, dan sifatnya yang suci, tak boleh dinodai. Hendaklah kita belajar dari Nazaret, bahwa asuhan yang mesra tak dapat diganti. Marilah kita belajar akan mutlak pentingnya peranan keluarga dalam kehidupan masyarakat.
Akhirnya, di situ ada pelajaran tentang kerja. Nazaret, rumah “Anak Si Tukang Kayu”, padamu aku ingin mengerti dan menyatakan hukum kerja manusiawi yang ketat tetapi sekaligus membebaskan. Di sini aku ingin mengembalikan kesadaran akan luhurnya kerja! Aku ingin mengukuhkan, bahwa setiap kerja harus dilaksanakan bukan demi kerja itu sendiri, tetapi demi kebebasan dan keunggulannya; inilah nilai-nilai yang jauh melebihi nilai ekonomisnya, dan merupakan nilai-nilai dasar untuk mana kerja dilakukan.
Dan sebagai penutup, saya ingin menyampaikan salam saya kepada para pekerja di seluruh dunia. Nazaret menunjukkan teladan agung kepada kalian, yaitu dalam diri Kristus, Allah Manusia, saudara sekalian. Dialah Tuhan kita, nabi bagi semua usaha kalian yang adil!