4 Januari 2024

Hari Biasa Masa Natal


Misteri selalu baru
Pembacaan dari Kitab “Lima Abad”, karya St. Maksimus, pengaku iman

 

Sekali dilahirkan pada tingkat daging, sabda Tuhan selalu suka dilahirkan kembali bagi mereka yang menginginkan-Nya pada taraf roh; ini karena terdorong oleh cinta-Nya kepada manusia.  Di dalam mereka, Ia menjadi kanak-kanak, dan membentuk diri berkembang dalam keutamaan.  Hal ini dipilih-Nya bukan karena Ia bosan dengan kemuliaan-Nya sendiri, tetapi Ia mempertimbangkan kemampuan mereka yang ingin melihat Dia.  Dengan demikian, Sabda Allah selalu nampak pada mereka, yang berbagi hidup dalam Dia.  Tetapi, – karena keagungan misteri yang mengatasi segala – pada saat yang sama, Ia tetap tinggal tak kelihatan bagi semua.

Rasul suci Paulus dengan bijaksana memandang makna misteri ini. ia berkata, “Yesus Kristus tetap sama: kemarin, sekarang, dan selama-lamanya.”  Ia tahu bahwa misteri itu tetap baru.  Bagaimana pun didekati dan diolah oleh akal budi, misteri itu tidak pernah akan kehilangan kesegarannya.

Kristus Tuhan telah lahir, menjadi manusia.  Ia mengenakan tubuh yang dihayati oleh jiwa yang berakal budi, padahal Dialah yang membuat segala sesuatu tanpa bantuan apapun.  Bintang dari Timur nampak pada siang hari dan membimbing para sarjana ke tempat Sang Sabda menjadi manusia.  Hal ini mempunyai arti yang tersembunyi; ini menunjukkan bahwa Sabda Taurat dan para nabi mengatasi pengalaman indera, dan membawa para bangsa kepada terang pengetahuan yang paling benar.  Sabda Taurat dan para nabi, bagaikan bintang yang diikuti dengan rasa bakti, merupakan terang penuntun untuk mengerti Sabda yang menjelma bagi orang-orang yang dipanggil menurut rencana Tuhan oleh kekuasaan rahmat.

Tuhan menjadi manusia sempurna, tidak kekurangan satu unsur kodrat pun, kecuali dosa – tetapi dosa tidak termasuk kodrat!  Ia memberikan daging-Nya sendiri sebagai umpan, untuk menarik si naga yang tak terpuaskan, agar menelan daging yang dikejar dengan lahapnya.  Daging ini akan menjadi racun bagi naga, dan menghancur-luluhkan dia karena kuasa Allah yang terkandung di dalam-Nya.  Sebaliknya, bagi kodrat manusia, daging itu merupakan obat; oleh karena kuasa Allah di dalam-Nya, daging itu akan memulihkan manusia kepada rahmat semula.  Si naga telah melumasi pohon pengetahuan dengan bisa kejahatan.  Dan manusia hancur binasa ketika mencecapi buahnya.  Tetapi sekarang, karena memilih menelan daging Tuhan, si naga juga dihancurkan karena kuasa Allah dalam daging itu.

Misteri agung penjelmaan ilahi tetap merupakan misteri!  Dalam hakikatnya Sabda sebagai pribadi utuh ada di dalam Bapa.  Tetapi sekaligus Ia ada sebagai pribadi utuh di dalam daging.  Bagaimana pribadi yang sama, sepenuhnya Allah menurut kodrat dan sepenuhnya pula manusia menurut kodrat?  Bagaimana Ia tidak kekurangan sesuatu pun dalam kedua kodrat-Nya?  Kodrat ilahi-Nya tetap utuh, karena Ia nyata Allah, dan kodrat manusia-Nya pun tetap utuh, karena Ia menjadi sungguh manusia.  Hanya iman dapat mendugai misteri ini.  Inilah dasar dan hakikat semua, yang mengatasi semua pengertian, pikiran dan budi.