5 Januari 2024

Hari Biasa Masa Natal


Melihat Sang Sabda, segala keinginan kita terpenuhi
Pembacaan dari khotbah St. Agustinus

 

Manusia mana mengerti akan semua kata kebijaksanaan dan pengetahuan yang tersembunyi dalam Kristus dan tertutup dalam kemiskinan daging-Nya?  Meskipun kaya,  Ia menjadi miskin demi kita, supaya oleh karena kemiskinan-Nya, kita dapat menjadi kaya.  Ia menampakkan diri dalam kemiskinan, ketika Ia mengenakan kematian dan menghapuskan maut.  Ia menjanjikan kekayaan yang tak henti-hentinya Ia berikan.  Berapa pun diambil, kekayaan-Nya tak pernah berkurang!  Betapa besar kelimpahan kebaikan-Nya!  Kebaikan itu Ia sisihkan bagi mereka yang takut akan Dia, dan Ia anugerahkan sepenuhnya kepada mereka yang berharap kepada-Nya.

Pengetahuan kita hanya sebagian saja, sampai datanglah yang sempurna.  Untuk membuat kita mampu menerima kesempurnaan itu,  Ia mengubah kita menjadi sama dengan Allah.  Bagaimana caranya?  Ia yang sama dengan Bapa dalam bentuk Allah,  menjadikan diri sama dengan kita dalam bentuk hamba!  Putra Tunggal Allah menjadi anak manusia, dan menjadikan banyak anak manusia putra-putri Allah. Didukung oleh bentuk hamba yang dikenakan-Nya, para hamba dibebaskan dan dijadikan-Nya putra-putri Allah, hingga mereka dapat melihat bentuk Allah.  “Kita ini putra-putri Allah!  Bagaimana keadaan kita nanti, sekarang belum nampak.  Tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus nampak, kita akan sama seperti Dia, karena kita akan melihat Dia seperti apa adanya.”

Saudara-saudara, apakah harta kebijaksanaan dan pengetahuan itu?  Apakah kekayaan ilahi itu?  Tiada lain kecuali hal-hal yang membuat kita kecukupan!  Apakah kelimpahan kebijaksanaan itu selain hal yang memuaskan kita?  “Maka tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu cukup bagi kami.”  Dalam salah satu Mazmur salah seorang dari kita, atau dalam kita, atau untuk kita, berkata kepada Tuhan, “Aku akan puas, apabila kemuliaan-Mu dinyatakan.” Ia dan Bapa itu satu!  Barangsiapa melihat Dia, ia melihat Bapa.  Maka, Dia itu Tuhan surga dan bumi,  Ia juga raja kemuliaan.  Ia akan membalikan kita,  Ia akan menunjukkan wajah-Nya kepada kita;  dan kita akan diselamatkan, dipuaskan, dan mendapat kecukupan.

Memang, Ia akan menunjukkan kepada kita apa yang cukup bagi kita;  kita akan minum daripada-Nya seperti dari sumber hidup,  dan dipuaskan.  Tetapi sebelum saat-saat itu tiba, kita terbuang jauh daripada-Nya dan berjalan dalam iman;  kita lapar dan haus akan kebenaran; dan dengan kerinduan lebih daripada dapat dikatakan,  kita mendambakan keindahan bentuk Allah.  Nah, sebelum saat itu tiba, marilah kita merayakan kelahiran-Nya dalam bentuk hamba dengan penuh rasa khidmat dan rendah hati.

Kita belum dapat memandang kenyataan, bahwa Ia dilahirkan oleh Bapa sebelum fajar.  Tetapi marilah akal budi kita menghadapi kenyataan, bahwa Ia lahir dari perawan selama waktu malam.  Kita belum menangkap, bahwa nama-Nya bertahan dihadapan matahari.  Tetapi marilah kita mengakui, bahwa kemah-Nya dipasang di tengah matahari.  Kita belum melihat Putra Tunggal diam di dalam Bapa.  Tetapi marilah kita ingat akan Sang Pengantin keluar dari bilik peraduan-Nya.  Kita belum siap untuk perjamuan Bapa.  Maka marilah kita mengenali palungan Yesus Kristus Tuhan kita.