15 Januari 2024

PEKAN BIASA II – SENIN


Hendaklah kamu percaya dan cinta akan Yesus Kristus
 Pembacaan dari surat St. Ignasius dari Anthiokia kepada umat di Efesus

 

Saudara-saudara, usahakanlah agar kamu lebih kerap berkumpul untuk mengucap syukur dan memuliakan Allah.  Apabila kamu kerap berhimpun, kekuasaan setan dikalahkan, dan menghadapi imanmu yang bersatu-padu kejahatannya akan hancur.  Tak ada sesuatu yang lebih baik daripada keadaan rukun damai, yang melenyapkan setiap tanda permusuhan batiniah maupun lahiriah.

Jika kamu memiliki iman dan cinta yang mendalam akan Yesus Kristus, maka tidak ada hal yang tersembunyi bagimu; sebab kehidupan bermula dan berakhir dengan dua dasar ini.  Iman itu permulaannya, cinta itu tujuan akhirnya.  Persatuan antara iman dan cinta adalah Allah.  Segala sesuatu yang perlu bagi kesempurnaan jiwa mengikuti jalan ini.  Sebab orang yang tulus beriman tidak berbuat dosa, dan tidak ada rasa benci pada orang yang memiliki cinta.  Sebagaimana pohon dikenal dari buahnya, begitu juga orang yang mengaku diri sebagai milik Kristus, dapat dikenal dari perbuatannya.  Sebab perbuatan kita itu tidak hanya menyatakan pengakuan, tetapi juga merupakan perwujudan iman yang nyata, praktis dan tahan lama.

Sungguh, lebih baik tinggal diam dan berada, daripada lantang berbicara tetapi bukan adanya.  Mengajar orang lain memang bagus, asal saja orang yang berbicara itu melakukan apa yang ia katakan.  Ada pengajar seperti ini: “Dia bersabda dan terjadilah demikian.”  Dan apa yang dicapainya – bahkan dengan banyak diam – itu sungguh pantas bagi Bapa.  Orang yang sungguh menguasai ucapan-ucapan Yesus, juga akan mampu memahami diam-Nya, dan dengan demikian mencapai kedewasaan rohani sepenuhnya, sehingga  kata-katanya sendiri mempunyai kekuatan dalam karyanya, dan diamnya mempunyai  makna bicaranya.

Tidak ada sesuatu yang tersembunyi di hadapan Tuhan.  Bahkan gagasan-gagasan kita yang paling rahasia, terbuka di hadapan-Nya. Maka apa pun yang kita lakukan, hendaklah kita kerjakan seakan-akan Ia sendiri ada di dalam diri kita.  Bukankah kita ini sesungguhnya adalah bait-bait suci-Nya, dan Dia diam dalam diri kita sebagai Allah mereka!  Sebab nyatanya memang benar begitu!  Dan sejauh kita benar-benar mencintai Dia, hal itu akan nampak jelas pada kita.

Di dunia ini, dalam rumah tangga, orang yang melakukan pencemaran keluarga tidak dapat mengharapkan ikut ambil bagian dalam Kerajaan Allah.  Jika perbuatan itu, yang mencemarkan daging, dapat dijatuhi dihukum mati; apalagi kalau pencemaran itu merupakan ajaran yang menyesatkan, dan mencemarkan iman, yang dianugerahkan oleh Allah melalui penyaliban Yesus Kristus.  Orang yang celaka ini, dalam kebusukannya, sudah diperuntukkan bagi api yang tak kunjung padam, dan begitu juga setiap orang yang mendengarkan dan menyetujuinya.

Camkanlah, Saudara-saudara!  Mengapa Tuhan menerima pengurapan mulia di kepala-Nya itu?  Tidak lain untuk melepaskan keharuman yang tak dapat binasa kepada Gereja-Nya.  Maka kamu tidak boleh membiarkan dirimu dilumasi oleh minyak yang busuk, ajaran penguasa dunia ini; dia hanya akan menyeret kamu ke dalam jeratnya, jauh dari hidup yang sudah ada di hadapanmu.  Waspadalah dan bertindaklah bijaksana.  Milikilah pengetahuan akan Allah, yang diberikan kepada kita dalam diri Yesus Kristus.  Mengapa kita harus binasa dalam kebodohan kita, tak tahu akan karunia rahmat yang benar-benar telah dikurniakan kepada kita oleh Tuhan sendiri?

Mengenai diriku, sekarang aku berbakti dengan rendah hati kepada salib.  Salib memang menjadi sandungan bagi orang yang tidak percaya, tetapi bagi kita merupakan keselamatan dan hidup kekal.