PEKAN BIASA II – SELASA
Siapa dapat menggambarkan kuasa cinta akan Allah
Pembacaan dari surat Paus Klemens I kepada umat di Korintus
Barangsiapa memiliki cinta Kristiani sejati, hendaknya ia melaksanakan perintah Kristus. Siapa dapat menggambarkan kuasa cinta akan Allah yang tanpa batas? Siapa yang dapat dengan secukupnya mengungkapkan keagungan dan keindahannya? Tak ada lidah yang dapat menunjukkan setinggi apa cinta dapat mengangkat kita.
Cinta mengikat kita erat dengan Allah. Cinta menutupi dosa yang tak terbilang banyaknya. Tak ada batas bagi ketahanan cinta, tak ada akhir bagi kesabarannya. Cinta itu tidak membudak, tetapi juga tidak berlagak. Cinta itu tidak mengenal perpecahan, tidak menimbulkan perselisihan; semua pekerjaan cinta dilakukan dalam persaudaraan sempurna. Dalam cintalah semua orang suci pilihan Tuhan dijadikan sempurna; sebab tanpa cinta tak ada sesuatu apa pun yang berkenan kepada-Nya. Dalam cintalah Tuhan menarik kita kepada diri-Nya; karena cinta-Nya terhadap kita, Tuhan kita Yesus Kristus, atas kehendak Allah, memberikan darah-Nya bagi kita, daging-Nya bagi daging kita, dan hidup-Nya bagi hidup kita.
Lihatlah, saudara-saudara terkasih, betapa agung dan mengagumkan cinta itu! Kesempurnaannya tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Siapa yang pantas disebut sebagai miliknya, selain mereka yang oleh Tuhan dianggap pantas ? Marilah kita minta dan mohon belas kasih-Nya, agar kita dapat dibersihkan dari kecenderungan duniawi akan orang ini atau itu, dan menjadi tanpa cela di dalam cinta.
Segala angkatan sejak Adam sampai sekarang telah berlalu; namun mereka yang karena rahmat Tuhan menjadi sempurna dalam cinta, sekarang mendapat tempat di antara orang-orang saleh, dan akan dinyatakan secara terbuka pada kedatangan kerajaan Kristus. Sebab ada tertulis, “Masuklah ke dalam bilikmu sebentar saja, sampai murka dan amarah-Ku berlalu; dan kemudian Aku akan mengingat hari kegembiraan, dan membangkitkan kamu dari kuburmu.”
Para Saudara, kalau kita menaati perintah-perintah Allah dalam cinta persaudaraan sejati, dosa kita diampuni karena cinta itu, kita sungguh nyata terberkati. Ada tertulis, “Berbahagialah orang yang kesalahannya sudah diampuni dan dosanya sudah ditutupi; berbahagialah orang yang dosanya tidak diperhitungkan oleh Tuhan, dan tidak ada kecurangan pada bibirnya.” Dan berkat inilah milik mereka, yang telah dipilih oleh Allah dengan perantaraan Yesus Kristus Tuhan kita. Kepada-Nya kemuliaan untuk selama-lamanya. Amin.