Gedono
26 Januari 2024

Hari Raya Para Pendiri
Ordo Cisterciencis


Pembacaan dari “Carta Caritatis”

 

Sebelum biara-biara Cistersiensis mulai berkembang, Abas Stefanus serta para saudaranya telah mengatur agar bagaimana pun juga, janganlah mendirikan biara dalam suatu keuskupan sebelum Uskup yang bersangkutan mengakui serta meneguhkan keputusannya, setelah mengetahui dengan pasti hubungan antara biara-biara cabang tersebut dengan biara Citeaux.

Untuk menghindari perpecahan di kemudian hari, dalam keputusan ini, para saudara tersebut di atas menerangkan dan menentukan serta mewariskan kepada para pengganti mereka tentang bagaimana dan dengan cara mana, atau lebih tepatnya, dengan bentuk cinta kasih yang bagaimana, sehingga meskipun terpisah dalam biara-biara yang tersebar di pelbagai bagian bumi ini, hati mereka erat bersatu tak terpisahkan.  Mereka juga berpendapat bahwa keputusan ini harus diberi nama: “Carta Caritatis”, karena tujuan dari ketetapan ini adalah untuk menggalang cinta kasih serta kesatuan hati, baik yang menyangkut hal-hal ilahi maupun yang berkaitan dengan hal-hal manusiawi.

Karena kita semua adalah hamba yang tak berguna dari satu Raja dan satu Tuhan, Guru kita yang sejati, maka kami tidak membebankan keuntungan duniawi ataupun barang-barang jasmani kepada para Abas serta para rahib sesama saudara kami didorong oleh cinta kasih kebapaan Allah, melalui tata-tertib peraturan yang kami laksanakan di pelbagai tempat.

Karena kami hanya ingin membaktikan diri bagi kepentingan mereka serta semua putra Gereja Kudus, maka kami tidak mempunyai niat untuk berbuat sesuatu yang dapat membebani mereka atau yang dapat mengurangi harta benda mereka.  Janganlah hanya karena ingin mendapat kekayaan dari kemiskinan mereka, kita tak dapat menghindari kejahatan keserakahan, yang menurut sang Rasul disamakan dengan penyembahan berhala.  Namun kami tetap memegang teguh penjagaan jiwa mereka demi cinta kasih, agar bila pada suatu saat mereka mencoba menyimpang dari niat suci serta pelaksanaan Peraturan Suci, mereka dapat kembali ke hidup yang lurus.

Kini kami menghendaki serta memerintahkan kepada mereka agar mereka melaksanakan Peraturan Santo Benediktus sebagaimana dilaksanakan dalam Biara Baru Citeaux.  Janganlah hendaknya mereka memberi arti lain kepada naskah Peraturan Suci, melainkan sebagaimana bapa-bapa suci pendahulu kita, yaitu para rahib biara Baru Citeaux mengerti serta menjalankannya, demikian pula hendaknya mereka mengerti dan memegangnya.

Dan karena kita bersedia menerima semua rahib dari biara-biara lain yang datang ke biara kita, demikian juga hendaknya mereka menerima rahib kita dalam biara mereka.  Maka pada hemat kami dan kami pun menghendakinya, baiklah mereka mewarisi dan mempraktekkan kebiasaan-kebiasaan, serta menggunakan nyanyian dan semua buku yang diperlukan untuk ibadat siang, ibadat malam serta buku-buku Misa, sama seperti yang biasa digunakan di biara baru Citeaux, agar dalam peri hidup kita tidak ada perbedaan dan kita hidup dengan satu cinta kasih, satu Peraturan dan kebiasaan-kebiasaan yang sama.