7 Februari 2024

PEKAN BIASA V – RABU


Kita ini ahli waris Allah dan ahli waris bersama Kristus
 Pembacaan dari surat St. Ambrosius

 

Rasul Paulus berkata, bahwa orang,  yang dengan kekuatan Roh mematikan perbuatan-perbuatan daging, akan hidup.  Tidak mengherankan, bahwa ia akan hidup, sebab barangsiapa memiliki Roh Allah, ia menjadi anak Allah.  Menjadi anak Allah berarti tidak menerima roh perbudakan, melainkan roh putra angkat, sedemikian rupa sehingga Roh Kudus memberikan kesaksian kepada roh kita, bahwa kita ini anak-anak Allah.  Dan inilah kesaksian Roh Kudus, bahwa Ia sendiri berseru di dalam hati kita, “Abba, ya Bapa!” seperti ditulis oleh Paulus kepada umat di Galatia.  Dan ada lagi kesaksian besar bahwa kita ini anak-anak Allah, yaitu bahwa kita adalah “ahli waris Allah, ahli waris bersama Kristus.”  Menjadi ahli waris bersama Kristus berarti: dimuliakan bersama Dia.  Siapakah yang akan dimuliakan bersama Dia?  Yakni yang menderita demi Dia, menderita bersama Dia.

Untuk membangkitkan keberanian menderita, Paulus menambahkan, bahwa segala sesuatu yang kita derita tidak seberapa dan tidak sebanding dengan pahala yang akan kita terima di kemudian hari, ganjaran tak terhingga bagi jerih payah, yang akan dinyatakan dalam diri kita.  Sebab kita akan dibentuk kembali sesuai dengan gambar Allah, dan mendapatkan rahmat untuk dapat melihat Dia dari muka ke muka.

Sebagai pujian terhadap keagungan penyataan mendatang itu rasul Paulus selanjutnya berkata, bahwa ciptaan menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.  Ciptaan itu kini ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, sebab ia hidup dalam pengharapan dalam Kristus melalui pelayanan Paulus; atau karena ciptaan itu sendiri akan dibebaskan dari perbudakan kebinasaan untuk diangkat dalam kebebasan anak-anak Allah, sehingga bila kemuliaan yang akan datang dinyatakan, hanya akan ada satu pembebasan bagi ciptaan dan anak-anak Allah.

Tetapi sekarang ini, karena penyataan itu sedang dinantikan dari hari ke hari; seluruh ciptaan mengeluh, menantikan kemuliaan pengangkatan kita sebagai anak dan pembebasan kita, yang melahirkan roh penyelamatan, yang mendambakan pembebasan dari perbudakan yang sia-sia.

Maknanya cukup jelas: mereka yang memiliki buah-buah Roh yang pertama mengeluh dalam penantian akan pengangkatan mereka sebagai anak-anak.  Pengangkatan sebagai anak-anak itu adalah penebusan seluruh tubuh ciptaan.  Hal ini akan terjadi, apabila orang sebagai putra angkat Allah, melihat kebaikan ilahi dan abadi dari muka ke muka.  Begitu jugalah pengangkatan putra di dalam Gereja Tuhan, saat Roh berseru, “Abba, ya Bapa!” seperti yang kita baca dalam surat kepada umat di Galatia.

Tetapi penebusan itu akan menjadi sempurna, apabila semua yang layak untuk melihat wajah Allah, bangkit dalam keadaan tidak akan binasa lagi, dalam kehormatan dan kemuliaan.  Memang pada waktu itu kodrat manusia kita akan mengakui, bahwa kita sungguh-sungguh telah ditebus.  Maka Rasul Paulus dengan bangga berkata, “Dalam harapan ini kita diselamatkan.”  Pengharapan menyelamatkan, seperti halnya iman menyelamatkan, karena tentang iman dikatakan, “Imanmu telah menyelamatkan kamu.”