PEKAN BIASA VI – SENIN
Mencari kebijaksanaan
Pembacaan dari Khotbah St. Bernardus
Marilah kita bekerja untuk makanan yang tidak akan binasa, yaitu untuk keselamatan kita. Marilah kita bekerja di kebun anggur Tuhan, untuk menerima upah harian menurut kebijaksanaan yang berkata, “Barangsiapa bekerja bersama aku, ia tidak akan berdosa.”
Kristus, Sang Kebenaran, bersabda, “Ladangku ialah dunia.” Marilah kita bekerja di ladang ini dan menggali kebijaksanaan, hartanya yang terpendam: harta yang kita semua cari dan mendambakannya. “Bila kamu ingin mencari, carilah,” katanya, “Kembalilah dan datanglah!” Kamu bertanya, harus kembali dari apa? Jawabnya, “dari nafsu keinginanmu!” Kamu berkata, “Tetapi jikalau aku tidak dapat menemukan kebijaksanaan dalam keinginanku sendiri, di mana itu dapat kutemukan? Jiwaku sangat mendambakan kebijaksanaan itu! Dan kalau aku sungguh menemukannya, aku tidak akan puas, jika tidak dalam jumlah yang banyak, takaran yang mantap, yang melimpah keluar dari dalam tanganku.” Benar! Sebab “berbahagialah orang yang menemukan kebijaksanaan dan penuh kearifan.”
Maka carilah kebijaksanaan selama ia masih dapat diketemukan, dan panggillah dia selama masih dekat! Kamu ingin mengerti betapa dekat dia itu? Dengarkanlah kata Kitab Suci, “Sabda itu dekat padamu, ada pada bibirmu, dan tinggal di dalam hatimu!” Tetapi kamu harus mencarinya dengan jujur, sebab dengan begitu kamu akan menemukan kebijaksanaan dalam hatimu, dan pengertian akan tercurah dari bibirmu; tetapi hati-hatilah, agar tidak kaumuntahkan keluar!
Jika kamu sungguh menemukan kebijaksanaan, kamu menemukan madu! Tetapi janganlah makan terlalu banyak, agar kamu tidak terlalu kenyang dan memuntahkannya. Jadi, makanlah dengan tetap merasa lapar. Sebab kebijaksanaan sendiri berkata, “Barangsiapa makan daku, ia akan terus merasa lebih lapar.” Janganlah berpikir bahwa kamu mempunyai terlalu banyak. Tetapi juga jangan makan terlalu banyak hingga kamu menjadi sakit. Jangan-jangan yang nampaknya sudah kamu miliki dicabut kembali darimu, karena kamu terlalu cepat berhenti mencari.
Selama kebijaksanaan itu dekat dan selama dapat dicari, carilah dia dan mintalah bantuannya. Seperti dikatakan oleh Salomo, ‘Tidak baik orang makan madu terlalu banyak! Demikian juga, barangsiapa mencari keagungannya sendiri, ia akan terpukul oleh kemasyhuran yang sama.” Memang benar dikatakan, “Berbahagialah orang yang menemukan kebijaksanaan!” Dan lebih berbahagialah orang yang tinggal bersama kebijaksanaan! Karena ia melihatnya dalam kelimpahannya.
Ada tiga cara pencurahan kebijaksanaan, bagaimana kebijaksanaan atau kearifan melimpah di dalam dirimu: pertama, apabila kamu mengakui dosa-dosamu; kedua, apabila kamu mengucapkan syukur dan pujian; dan ketiga, apabila kata-kata dalam pembicaraanmu meneguhkan, memberikan semangat. Orang percaya dengan hatinya, dan dengan demikian ia dibenarkan; orang mengaku dengan bibirnya, dan dengan demikian ia diselamatkan. Itulah sebabnya pada permulaan tutur katanya orang jujur menuduh diri sendiri; kemudian ia menyampaikan pujian kepada Tuhan; dan akhirnya, kalau kebijaksanaan sudah dicurahkan sebegitu jauh, ia memberikan semangat kepada sesama.