14 Februari 2024

RABU ABU


Aku akan mengikuti ke manapun Engkau pergi
Pembacaan dari Khotbah Pertama St. Bernardus
tentang Permulaan Masa Prapaskah (1)

 

Saudara-saudara terkasih, hari ini tibalah saatnya bagi kita memasuki masa suci Prapaskah.  Suatu masa pertempuran khusus bagi orang Kristiani.  Latihan-latihan Prapaskah tidak hanya diperuntukkan bagi kita, melainkan merupakan praktek umum bagi semua yang bersatu dengan kita, berkat pengakuan iman yang benar.

Mengapa tidak semua orang kristen mau turut berpartisipasi dalam puasa Kristus?  Mengapa tidak seluruh anggota mau mengikuti Kepala mereka?  Sebagaimana kita baca dalam Kitab Ayub, “Kalau kita telah sudi menerima segala sesuatu yang baik dari Kepala Ilahi kita, mengapa kita tidak mau menerima yang buruk?”  Apakah karena kita hanya ingin ikut dalam sukacita-Nya tanpa mau ambil bagian dalam penderitaan-Nya?  Kalau memang demikian, maka itu membuktikan bahwa sebenarnya kita tidak pantas menjadi anggota-Nya. Sebab segala yang Ia derita, diderita-Nya demi kesejahteraan hidup kita.

Seandainya kita tidak rela bekerjasama dengan-Nya dalam karya keselamatan diri kita sendiri, bagaimana kita akan dapat menyatakan diri sebagai rekan kerja-Nya?  Memang, bukanlah hal yang besar bagi kita untuk turut berpuasa bersama Kristus, sebab bagi kita telah dijanjikan tempat duduk bersama Kristus pada meja Bapa-Nya.

Sungguh, bukanlah hal yang luar biasa, jika anggota turut menderita bersama dengan Kepala, jika nantinya akan turut pula dimuliakan bersama Kepala.  Berbahagialah anggota yang dalam segalanya berpegang teguh pada Sang Kepala sambil mengikuti-Nya “kemana pun Ia pergi”.  Kendati demikian seandainya suatu saat dia diputuskan dan dipisahkan dari Kepala, dia akan segera kehilangan roh kehidupannya karena bagaimana mungkin kepekaan atau hidup dimiliki oleh anggota Tubuh yang tidak bersatu dengan Kepalanya?  Sebab betapa pun rawannya keadaan, bagaimana mungkin mampu hidup, merasuk ke dalam bagian tubuh yang tidak bersatu dengan Sang Kepala?

“Sungguh betapa baiknya bagiku untuk bergandengan erat dengan-Mu, O Sang Pemimpin Ilahi yang Agung dan Terberkati selamanya”.  Para malaikat pun terus mendamba untuk menatap-Mu!  Aku akan mengikuti kemanapun Engkau pergi.