Menyerupai Kristus

Injil hari ini mengisahkan tentang Yesus menampakkan kemuliaan-Nya.  Perubahan rupa kristus ini bukan saja hendak menguatkan iman para rasul menjelang kesengsaraan yang akan datang, tapi juga iman Gereja dan iman kita semua.

Melalui Sakramen pembaptisan, Yesus mau mengubah kita menjadi serupa dengan-Nya, kita dimasukkan ke dalam Tubuh-Nya, masuk ke dalam hidup Gereja, bersatu dalam Roh; itu berarti hidup dalam keputraan, ketaatan, kerendahan hati-Nya, hidup dalam kasih persaudaraan dan ikut berpartisipasi dalam relasinya dengan Bapa-Nya.

Namun kita masih mengalami perjuangan antara manusia lama dan manusia baru, harus terus memilih antara dosa atau rahmat.  Dalam perjuangan ini kita tidak bisa melakukannya sendirian, kita perlu bantuan Roh Kudus.  Roh Kuduslah yang membantu kita dalam perjuangan yang harus kita hadapi sesudah pembaptisan.  Hari ini Bapa menunjukkan jalan bagi kita dalam menghadapi perjuangan ini yaitu dengan meminta agar kita mendengarkan Putra-Nya yang terkasih, seperti yang disabdakan-Nya, “Inilah Putra-Ku terkasih, dengarkanlah Dia.”

Yesus hadir dalam GerejaNya, hadir secara tersembunyi dalam orang lain, hadir dalam kitab suci.  Dan Dia mau mentransformasikan kita dari dalam melalui kehadiran-Nya dan Sabda-Nya, walaupun sering sulit bagi kita untuk mendengarkan-Nya dan menerima rahmat-Nya.  Kita harus mau bertobat dan mau dikosongkan dari manusia lama kita yang otonom, egois, sombong dan sering merasa benar.  Kita perlu mendengarkan dan  berpegang pada Kristus melalui Sabda-Nya yang terus diwartakan dalam perayaan-perayaan liturgi, sakramen-sakramen, pengajaran di dalam Gereja-Nya.  Kita perlu belajar terus untuk bertekun dalam perjalanan pertobatan kita dengan mengikuti bimbingan Roh-Nya sampai kita dijadikan serupa dengan Kristus.

 

Marilah kita membuka hati dan telinga kita untuk terus mendengarkan Dia dan membiarkan diri dibimbing oleh Roh-Nya sehingga kita semakin dijadikan serupa dengan Dia sepenuhnya.