3 Maret 2024

MINGGU PRAPASKAH III


Kitalah batu hidup untuk membangun Bait Allah
 Pembacaan dari “Komentar tentang Mazmur-mazmur” oleh Santo Agustinus, Uskup

 

Saudara-saudara kami telah sering mengajarkan kepada kalian bahwa mazmur-mazmur bukanlah seperti suara satu orang saja yang sedang menyanyi sendirian, melainkan suara semua orang yang berdoa dalam tubuh Kristus.  Karena semua orang termasuk tubuh-Nya, Dia berbicara sebagai satu orang saja.  Memang Kristus adalah satu dalam banyak orang: mereka itu adalah suatu kesatuan dalam Dia. Dialah juga Bait Allah yang dibicarakan Sang Rasul: “Bait Allah adalah kudus, dan Bait Allah itu adalah kamu.”  Percaya akan Kristus artinya mengasihi Kristus; bukan seperti iblis yang percaya tetapi tidak mencintai.  Meskipun mereka percaya, mereka itu mengatakan: “Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah?”  Sebaliknya kita percaya untuk mengasihi-Nya dan tidak mengatakan: “Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah?” melainkan: “Kami ini milik-Mu, Engkaulah yang menebus kami.”  Semua orang yang percaya seperti ini ibarat batu hidup untuk membangun Bait Allah; seperti kayu yang tak dapat busuk yang telah dipakai untuk bahtera Nuh yang tidak tenggelam karena air bah.

Manusialah Bait Allah yang sejati tempat Dia disembah dan tempat Dia mengabulkan kita.  Siapa saja berdoa dalam Bait Allah dikabulkan dan memperoleh hidup kekal.  Barangsiapa berdoa dalam damai dengan Gereja, dalam kesatuan dengan Tubuh Kristus, tubuh yang didirikan oleh banyak orang beriman yang tersebar di seluruh dunia, dia berdoa dalam Bait Allah.  Jadi, barangsiapa berdoa dalam Bait Allah akan dikabulkan.  Memang, barangsiapa berdoa selaras dengan Gereja, berdoa dalam Roh dan kebenaran dan bukan dalam Bait Allah yang hanya lambang saja.  Tuhan mengusir dari Bait Allah semua orang yang mencari keuntungannya sendiri, yaitu yang pergi ke Bait Allah untuk menjual dan membeli.  Bilamana Bait Allah itu hanya merupakan lambang, jelaslah bahwa juga dalam tubuh Kristus, yang adalah Bait Allah yang sejati, masih terdapat orang yang menjual dan membeli, yaitu orang yang mencari keuntungannya sendiri, bukan keuntungan Yesus Kristus.  Karena manusia dikuasai oleh dosa-dosanya, Tuhan membuat cambuk dari tali dan mengusir dari Bait Allah mereka yang sedang berdagang dan tidak peduli akan Yesus Kristus.  Tentang Bait Allah dibicarakan dalam Mazmur.  Seperti sudah kami katakan, dalam Bait Allah ini kita berdoa kepada Allah dan Dia mengabulkan dalam Roh dan Kebenaran, bukan dalam gedung Bait Allah yang hanya merupakan lambang: Bait Allah itu sudah dihancurkan.

Apakah ruang untuk doa kita juga telah dihancurkan?  Bukankah Bait Allah yang sudah hancur itu adalah rumah doa; seperti dikatakan: “Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.”  Yesus telah mengatakan: “Bukanlkh ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa?  Tetapi kamu ini telah menjadikannya sebagai sarang penyamun.”  Mereka yang menjadikan Rumah Allah sebagai sarang penyamun juga menyebabkan kehancuran Bait Allah.  Sama halnya, orang yang hidup buruk dalam Gereja Katolik ingin menjadikan Rumah Allah sebagai sarang penyamun.  Tetapi tidak dapat menghancurkan Bait Allah.  Akan datang waktunya mereka akan dibuang di luar oleh karena dosanya sendiri.  Sedangkan Bait Allah ini yang adalah Tubuh Kristus, himpunan orang beriman, sehati sesuara menyanyikan mazmur-mazmur.  Kita telah mendengarkan suaranya dalam berbagai mazmur: Marilah kita mendengarkannya lagi sekarang juga.

Bila kita menghendakinya , suara ini akan menjadi suara kita; bila kita menghendakinya, dengan telinga kita akan mendengarkan suara mereka yang sedang bernyanyi dan kita akan menyanyi dengan hati kita.  Bila kita tidak menghendakinya, kita akan menjadi seperti para pedagang di dalam Bait Allah, yaitu orang yang hanya mencari keuntungannya sendiri: dengan cara demikian kita tetap masuk dalam Gereja, tetapi bukan untuk melaksanakan apa yang berkenan kepada Allah.