Bait Allah Sejati

Injil hari ini mengisahkan Yesus mengusir pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati serta penukar-penukar uang untuk menyucikan Bait Allah.  Ketika orang-orang Yahudi mempertanyakan otoritas Yesus atas tindakan-Nya tersebut, Yesus menjawab “Rombaklah Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.”

Yesus akan membangun kembali Bait Allah yang sejati.  Bukan Bait Allah material melainkan Bait Allah Tubuh Mistik-Nya – Gereja.  Kita masing-masing adalah Bait Allah.  Melalui pembaptisan, kita diangkat menjadi anak-anak Allah, anggota Gereja dan menerima Roh Kudus.  Kita adalah Bait Allah yang dibangun oleh Kristus.

Seperti kisah dalam Injil, kita belum bersih.  Dalam banyak hal, kita sering berdagang, tawar-menawar.  Tetapi Yesus mau menyucikan kita agar kita sungguh-sungguh menjadi Bait Allah sejati, tempat memuji dan memuliakan Allah Bapa, bukan tempat berjualan.

Melalui pengalaman penderitaan, penyakit, kegagalan, kelemahan, dan dosa, Allah sedang membersihkan dan membentuk hati kita.  Kita mengalami diri sebagai ciptaan yang lemah dan berdosa, yang sungguh-sungguh tergantung dan membutuhkan uluran tangan dan belas kasih Allah.  Kita bukan apa-apa, hanya debu tetapi dikasihi Allah.

 

Marilah kita tidak menolak penderitaan, kesulitan hidup, keterbatasan dan kelemahan kita.  Karena melalui semuanya itu, Allah dapat menarik kebaikan bagi jiwa kita.  Kita mengalami kasih dan karya penyelamatan-Nya, dan kemudian dengan penuh syukur hati kita melambungkan pujian bagi kemulian Allah Bapa yang mengasihi kita.  Kita dijadikan Bait Allah, tempat memuji dan memuliakan Bapa.