Hari ini Gereja mengenangkan peristiwa Kristus Tuhan memasuki kota Yerusalem untuk menggenapi misteri Paskah. Maksud Yesus diutus ke dunia ini adalah untuk menyelamatkan umat-Nya dari kuasa dosa dan menghadirkan Kerajaan Allah.
Kita melihat dalam Injil bahwa peristiwa Yesus menghayati misteri Paskah dikisahkan secara panjang lebar dibandingkan dengan cerita-cerita Yesus yang berkarya menyembuhkan orang sakit, mengusir setan dan membangkitkan orang mati. Hal ini mau menunjukkan bahwa pusat misi Yesus adalah misteri Paskah. Juga dalam Syahadat Iman, tidak disebutkan sama sekali tentang karya-Nya karena dari kisah Yesus dilahirkan oleh Perawan Maria, langsung disebutkan menderita sengsara, disalibkan, wafat dan dimakamkan.
Yesus masuk ke kota Yerusalem menunggangi seekor keledai dan dielu-elukan sebagai raja. Orang Israel menyambut dengan cara demikian bukan tanpa alasan karena mereka telah melihat mukjizat penggandaan roti. Peristiwa ini telah dinubuatkan oleh Nabi Zakharia: “Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda” (Zak. 9:9).
Raja orang Israel tidak dipikirkan seperti raja-raja bangsa lain pada saat itu, yang menaiki seekor kuda. Pikiran ini tertanam kuat pada bangsa Israel yang masih menantikan datangnya Mesias yang akan membebaskan mereka dari kekuasaan bangsa Roma. Tetapi impian bangsa Israel tidak terwujud ketika melihat Yesus tidak memberi perlawanan saat ditangkap dan menjalani siksaan. Mereka mengharapkan kekuatan dunia dilawan dengan kekuatan yang lebih kuat. Namun setelah kebangkitan Yesus, barulah para murid memahami bahwa Yesus sungguh raja yang tidak kalah dari kekuatan dunia, kuasanya mengatasi hal yang fana. Perwira yang menyaksikan penyaliban Yesus memberi kesaksian bahwa “Ia sungguh Putra Allah” karena ia melihat cara Yesus menerima kematian-Nya lebih dari cara manusia biasa menerimanya.
Dengan merayakan Minggu Palma ini, marilah kita mohon rahmat untuk masuk ke dalam misteri Paskah Yesus, menjadi bagian-Nya sehingga hidup kita terarah pada Bapa seperti Yesus telah menghayati: hanya mau bersatu dengan kehendak Bapa, yaitu mengasihi sampai kesudahan, sehingga Kerajaan Allah diwujudkan dalam hidup sehari-hari sejak saat ini sampai saat Bapa menggenapinya.