Minggu Palma menandai permulaan Pekan Suci, pusat sejarah manusia. Misteri Penebusan kita, misteri penderitaan Yesus dan misteri penderitaan kita dan dunia. Misteri cinta kasih Allah.
Gereja Mempelai Kristus berkumpul bersama seluruh umat Allah mengawali misteri Paskah Tuhan kita, yakni sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya. Yesus memasuki kota Yerusalem, kota-Nya untuk menggenapi misteri ini.
Marilah kita dengan penuh iman dan bakti mengiringi Tuhan sambil mengenangkan peristiwa yang menyelamatkan itu. Dengan demikian kita memetik buah-buah salib suci yakni kebangkitan dan kehidupan.
HOSANNA PUTRA DAUD, TERPUJILAH YANG DATANG ATAS NAMA TUHAN,
RAJA ISRAEL, HOSANNA SEMBAH SUJUD.
WAHAI UMAT BERSORAKLAH!
SAMBUTLAH KRISTUS RAJA, PENEBUS KITA.
HORMAT PUJI DAN SEMBAH BAGIMU, YA KRISTUS PENEBUS
YANG DIARAK ANAK-ANAK DENGAN SORAK HOSANNA.
“Siapakah boleh mendaki gunung Tuhan?
Siapakah berdiri di tempat-Nya yang kudus?
Yang bersih tangannya dan murni hatinya,
Yang tidak bersikap curang dan tidak besumpah palsu.”
(Mazmur 23)
YERUSALEM, YERUSALEM, LIHATLAH RAJAMU
HOSANNA TERPUJILAH
KRISTUS RAJA MAHAJAYA!
Perayaan Ekaristi Minggu Palma tahun ini dipimpin oleh Rm. Agus Widodo, Pr dan Rm. Bismoko, Pr. Dalam homili singkatnya, Rm. Agus Widodo mengupas ayat-ayat Injil Markus: Hari ini orang-orang yang mengikuti Yesus ke Yerusalem berseru, “Hosanna! Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan! Diberkatilah Kerajaan yang datang, kerajaan Bapa kita Daud! Hosanna di tempat yang mahatinggi!” Kata ‘Hosanna’ artinya: ‘Tolong selamatkanlah kami!’ Dan Yesus menjawab seruan itu dengan menderita sengsara, wafat di salib, dan kemudian dibangkitkan Bapa.
Orang banyak mengikuti dan mengelu-elukan Yesus sebagai seorang Raja tetapi bukan sebagai raja duniawi. Takhta Yesus adalah salib, mahkota Yesus adalah mahkota duri, dan tangan Yesus tidak diletakkan di pangkuan-Nya, tetapi direntangkan di kayu salib. Mengapa tangan-Nya direntangkan? Karena Yesus mau memeluk kita. Dialah Raja yang memeluk kita dengan kasih. Inilah yang diwartakan Yesus secara baru tentang Allah tetapi ahli-ahli Taurat dan Imam-Imam Kepala menolaknya.
Bagaimana kita dapat mengikuti Yesus Raja? Kita dapat mengikuti Dia dengan menjadikan Yesus sebagai Raja di dalam seluruh diri kita dan hidup kita. Membiarkan Yesus merajai hati kita, bukannya egois dan nafsu-nafsu yang menguasai kita. Pekan Suci menjadi Pekan doa untuk mengarahkan seluruh diri kita kepada Yesus yang akan menderita sengsara, wafat, dan bangkit untuk kita.
Allah Bapa Yang Maharahim,
dengan gembira kami telah menerima Putra-Mu,
Tuhan kami Yesus Kristus di tengah-tengah kami
sebagai santapan rohani bagi kami.
Kami mohon, kuatkanlah kami
dalam memanggul salib kami masing-masing
dan terus mengikuti jejak-Nya
menempuh jalan penderitaan
menuju kebangkitan yang mulia.
Amin.