29 Maret 2024

JUMAT AGUNG


Belaskasih mengalahkan setiap penderitaan
Pembacaan dari khotbah St. Bernardus

 

Bukti bagi kita bahwa kita dibebaskan dari dosa yang paling besar ialah bahwa kita dihapuskan dari dua dosa yang lebih ringan, dosa asal dan dosa pribadi.  Dan itulah alasannya maka dikatakan: “Ia telah menanggung dosa banyak orang dan telah menjadi Pengantara bagi para pendosa.”  Sabda-Mu, ya Tuhan, selalu berhasil kemana pun Engkau mengutusnya.

Lihatlah sekarang, karya Tuhan yang bagaikan sebuah mukjizat.  Ia terluka oleh cambukan keji, dimahkotai dengan duri, ditembus dengan paku, dipaku pada salib, penuh dengan kekejian namun demikian Ia melupakan segalanya itu dan berkata: “Ampunilah mereka.”

Di sini, perlulah kita melihat kesengsaraan badan, dan belas kasih yang keluar dari hati-Nya.  Begitu banyak belas kasihan Tuhan, meskipun begitu banyak penderitaan yang harus ditanggung-Nya.  Penderitaan mungkin mengalahkan belaskasihan-Nya atau belas kasihankah yang mengalahkan penderitaan-Nya?  Ya Tuhan, kebijaksanaan-Mu telah mengalahkan kejahatan.  Sungguh besar kejahatan mereka, namun bukankah lebih besar lagi belaskasih-Mu, ya Tuhan?   Jauh lebih besar lagi: “Ia membalas kejahatan dengan kebaikan, karena mereka telah menggali lubang bagi-Ku”.  Mereka itu sungguh-sungguh telah menggali sebuah lubang supaya Ia dapat terjatuh dalam ketidaksabaran dengan menghadapkan-Nya pada banyak kenyataan yang dapat menjadikan-Nya marah.  Tetapi manakah lubang yang telah digali yang mampu menampung jurang kelemahlembutan hati Tuhan?

Tuhan apakah yang telah Kaulakukan?  Pada saat Engkau mengangkat tangan-Mu, pada saat korban pagi berubah menjadi kurban petang, dalam asap dupa yang membumbung tinggi ke surga, menyelimuti seluruh bumi dan menyebar ke kediaman orang mati, Engkau sungguh layak didengarkan, ya Tuhan, dan Engkau berseru dengan suara nyaring: “Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang dilakukannya”.  Betapa agung Engkau dalam pengampunan-Mu, ya Tuhan, betapa agung kelimpahan kelembutan-Mu, ya Tuhan!  Betapa jauh pikiranku dari pikiran-Mu.  Betapa Kauteguhkan juga belas kasih-Mu terhadap orang-orang jahat.

Betapa mengagumkan!  Sungguh mengagumkan!  Tuhan berseru: “Ampunilah!”  Orang-orang Yahudi berteriak: “Salibkan, salibkanlah Dia!”  Lebih licin dari minyak  sabda-Mu, ya Tuhan, tetapi merupakan pedang yang terhunus.  O, cinta kasih yang sabar dan dan penuh belas kasih!  Kasih itu sabar: cukuplah  itu; kasih itu murah hati: memenuhi batas ukuran; jangan membiarkan diri dikalahkan oleh kejahatan: adalah kasih yang berkelimpahan; tetapi mengalahkan kejahatan dengan kebaikan adalah kasih yang berlimpah ruah.

Sesungguhnya bukan hanya kesabaran Tuhan tetapi kebaikan-Nyalah yang membawa orang Yahudi kepada pertobatan; cinta kasih yang murah hati juga mengasihi mereka yang tahan menderita dan mengasihi mereka dengan kasih yang berkobar.  Kasih yang sabar menutupi segalanya, menunggu, menanggung di atas diri sendiri semua orang yang bersalah; tetapi kasih yang murah hati menarik, merenggut orang bersalah dari kesalahan mereka dan akhirnya menutupi banyak kesalahan.