4 April 2024

OKTAF PASKAH – KAMIS


Baptis, lambang sengsara Kristus
Pembacaan dari ajaran kepada para baptisan baru di Yerusalem

 

Kamu dituntun ke kolam kudus tempat pembaptisan suci, seperti Kristus diturunkan dari salib dibawa ke makam yang dekat.  Tiap-tiap orang ditanya, apa ia percaya akan nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  Kamu menyatakan iman, yang membawa keselamatan!  Tiga kali kamu menyelam ke dalam air dan timbul kembali!  Dengan melakukan ini kamu secara simbolis memperagakan pemakaman Kristus yang tinggal tiga hari di dalam kubur.

Seperti Penyelamat kita tinggal tiga hari tiga malam di dalam kandungan bumi, demikian juga kamu tiga kali timbul tenggelam di dalam air.  Pertama kali timbul menggambarkan hari pertama Kristus tinggal di dalam bumi, dan pertama kali menyelam menggambarkan malam-Nya yang pertama.  Sebab di waktu malam orang tidak dapat melihat, tetapi pada waktu siang ada terang.  Kamu tidak melihat apa-apa waktu menyelam.  Tak ubahnya seperti pada waktu malam!  Tetapi kamu timbul kembali seperti pada terang hari.

Dalam satu perbuatan yang sama kamu mati dan lahir: air penyelamat itu sekaligus menjadi makam dan rahim ibu bagimu.  Apa yang dikatakan Salomo, meski dalam hubungan lain, dapat diterapkan padamu, “Ada waktu untuk lahir, dan ada waktu untuk mati!”  Tetapi kebalikannya nyata padamu: satu saat mencakup keduanya, yakni kelahiranmu bersamaan dengan kematianmu.

Peristiwa ajaib dan menakjubkan!  Kita tidak sungguh-sungguh mati, tidak sungguh-sungguh dimakamkan!  Pun pula tidak sungguh-sungguh tergantung di salib dan bangkit lagi.  Perbuatan kita itu memperagakan lambang, tetapi keselamatan kita itu sungguh nyata terjadi.  Kristus sungguh tergantung di salib, sungguh dimakamkan dan sungguh bangkit lagi.  Semua itu diperbuat-Nya bagi kita dengan cuma-cuma!  Dengan memperagakan tindakan-Nya Kristus itu, kita ambil bagian dalam penderitaan-Nya, dan sungguh menerima keselamatan.

Sungguh cinta tanpa batas!  Tangan dan kaki Kristus yang tak berdosa ditembusi dengan paku: Ia sungguh menderita sengsara!  Sebaliknya, aku tidak menderita sakit atau takut sedikit pun!  Meskipun demikian, dengan mau ambil bagian dalam sengsara-Nya, aku diberi-Nya kurnia keselamatan secara cuma-cuma.

Maka jangan ada orang beranggapan, bahwa baptis-Nya itu melulu hanya untuk pengampunan dosa dan untuk pengangkatan sebagai putra.  Baptis kita lain dengan baptis Yohanes yang melulu hanya untuk membebaskan diri dari dosa.  Kita tahu benar, bahwa baptis itu tidak hanya membersihkan dosa dan memberikan karunia Roh Kudus kepada kita – ini juga imbangan pada sengsara Kristus – Itu sebabnya Paulus, seperti baru saja kita dengar, berseru, “Tidak tahukah kamu, bahwa semua yang telah dibaptis dalam Kristus Yesus, dibaptis untuk kematian?  Jadi kita dimakamkan bersama Dia oleh baptis dalam kematian!”