17 April 2024

PEKAN III PASKAH – RABU


Pembaptisan adalah kelahiran baru
 Pembacaan dari pembelaan pertama St. Yustinus Martir membela orang Kristen

 

Saya akan menggambarkan bagaimana kami menyucikan diri kepada Allah dan menjadi baru oleh perantaraan Kristus.  Ada sejumlah orang yang telah menjadi yakin dan percaya, bahwa apa yang kuajarkan kepada mereka itu benar, dan mereka berjanji untuk hidup sesuai dengan itu.  Mereka kuajak berpuasa, dan di dalam berpuasa itu kusuruh berdoa dan mohon kepada Allah, agar dosa mereka diampuni; kami pun menyertai mereka dalam puasa dan berdoa.

Lalu mereka kami bawa ke air, dan mereka dilahirkan kembali dengan jalan sama seperti kami dilahirkan kembali.  Artinya: mereka dimandikan dalam air demi nama Allah, Bapa dan Tuhan segala, demi nama Yesus Kristus Penyelamat kita, dan demi nama Roh Kudus.  Sebab Kristus berkata, “Jika kamu tidak dilahirkan kembali, kamu tidak akan masuk kerajaan surga.”  Tentulah jelas bagi semua, bahwa orang yang sudah lahir tidak dapat kembali dalam rahim ibu yang melahirkannya.

Seperti telah kukatakan, Nabi Yesaya menjelaskan, bagaimana orang yang bertobat dapat bebas dari dosanya; katanya, “Bersihkanlah dirimu, hingga menjadi murni; buanglah kejahatan dari jiwamu, dan belajarlah berbuat baik; berilah apa yang adil kepada anak yatim piatu, dan apa yang benar kepada para janda.” – “Marilah kita beperkara,” sabda Tuhan, “Meskipun dosamu merah bagaikan kirmizi, kamu akan Kujadikan putih seperti bulu domba; meskipun merah seperti darah, akan Kujadikan seputih salju.  Tetapi jika kamu tidak patuh kepada-Ku, kamu akan dihabisi dengan pedang.  Mulut Tuhan telah mengatakan hal ini.”  Para rasul pun mengajarkan hal yang sama kepada kita.

Pada kelahiran kita yang pertama, kita dikandung tanpa setahu dan tanpa persetujuan kita; kita dikandung dengan perantaraan benih sewaktu orang tua kita berkumpul; setelah dilahirkan, kita mengenal cara jelek dan kebiasaan salah.

Pada kelahiran baru, kami dibuat menjadi putra karena pilihan dan pengertian, bukan karena paksaan atau dalam kealpaan; dan dalam kelahiran baru ini kami mendapatkan pengampunan atas dosa masa lampau di dalam air.  Untuk itu, pada setiap orang yang memilih lahir kembali dan menyesali dosanya, disebutkan nama Allah, Bapa dan Tuhan segala; jadi, kalau kami membawanya ke kolam untuk dibaptis, kami tidak menyebutkan nama lain padanya.  Sebab tidak ada orang yang dapat memberi nama kepada Tuhan; Ia terlalu besar untuk kata-kata!  Kalau orang mengira dapat berbuat lain, ternyata ia menderita sakit gila yang tidak dapat disembuhkan.

Pembaptisan disebut juga “penerangan”, karena budi mereka yang menerima ajaran ini, menjadi terang.  Calon penerangan itu dibaptis juga demi nama Yesus Kristus, yang disalibkan di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, dan demi nama Roh Kudus, yang dengan perantaraan para nabi mengatakan segala sesuatu tentang Yesus.