PEKAN III PASKAH – KAMIS
Ekaristi adalah jaminan keselamatan
Pembacaan dari uraian St. Ireneus melawan bidaah
Jika daging tidak diselamatkan, dan Tuhan tidak membebaskan kita dengan darah-Nya, maka piala Ekaristi tidak ambil bagian dalam darah-Nya, dan roti yang kita pecahkan tidak ambil bagian dalam tubuh-Nya. Sebab darah tidak ada pembuluh, daging dan bagian manusia lainnya! Sabda Allah justru menjadi manusia untuk menebus kita dengan darah-Nya, seperti dinyatakan oleh rasul-Nya sendiri, “Dalam Dia kita memperoleh penebusan dan pengampunan dosa.”
Kita ini anggota-anggota-Nya, dan diberi makan dengan ciptaan-Nya. Dan Ia memberi kita ciptaan-Nya juga dengan menerbitkan matahari dan menurunkan hujan sesuai dengan kehendak-Nya. Ia itu menyatakan bahwa piala ciptaan-Nya adalah darah-Nya sendiri, dan Ia menandaskan, bahwa roti ciptaan-Nya adalah tubuh-Nya sendiri; dari itu Ia memberi pertumbuhan pada tubuh kita.
Demikian piala yang telah dicampur dan roti yang telah dibakar menerima Sabda Allah, dan unsur-unsur Ekaristi menjadi Tubuh dan Darah Kristus, yang memberi pertumbuhan dan kelangsungan pada kerangka tubuh kita. Lalu bagaimana dapat dikatakan, bahwa tubuh kita tidak mampu menerima kurnia Allah, yakni hidup kekal? Bukankah daging kita diberi makan Tubuh dan Darah Tuhan, dan menjadi anggota-Nya? Demikian Santo Paulus menulis dalam suratnya kepada umat di Efesus, “Kita ini anggota tubuh-Nya,” daging dan tulang-Nya. Ia tidak berbicara mengenai seseorang manusia rohani yang tidak dapat dilihat, “sebab roh tidak ada daging dan tulangnya, seperti kamu lihat ada pada-Ku.” Sebaliknya, ia berkata tentang bagian-bagian manusia yang nyata ada, yang terdiri dari daging, syaraf, dan tulang, yang diberi makan dengan piala-Nya, yakni Darah-Nya, dan bertumbuh karena roti, yaitu Tubuh-Nya.
Kalau pokok anggur ditanam di tanah, ia akan menghasilkan buah pada waktunya. Jika biji gandum jatuh ke dalam tanah, ia mati, tetapi akhirnya hidup kembali, dan dikembangbiakkan oleh Roh Tuhan, yang memelihara semua makhluk supaya tetap ada. Karena penyelenggaraan Tuhan, buah anggur dan anggurnya menjadi berguna bagi manusia; dan kalau menerima Sabda Tuhan, menjadi Ekaristi, Tubuh dan Darah Kristus sendiri. Begitu jugalah tubuh kita kalau diberi makan dengan Ekaristi. Setelah dikubur di dalam tanah dan menjadi binasa, pada waktunya akan bangkit kembali, sebab sabda Tuhan memberikan kebangkitan kepadanya untuk kemuliaan Allah Bapa. Sungguh, Allah meluputkan dari mati apa yang dapat mati, dan apa yang dapat binasa dijadikan-Nya tidak dapat binasa, sebab kekuasaan-Nya menjadi sempurna dalam kelemahan.