21 April 2024

MINGGU PASKAH IV


Kristus Gembala yang Baik
  Pembacaan dari homili Paus Gregorius Agung tentang Injil

 

“Akulah gembala yang baik.  Aku mengenal domba-domba-Ku,” – artinya: Aku mencintai mereka – “dan domba-domba-Ku mengenal Aku.”  Di sini Kristus seakan-akan berkata terus terang, “Yang cinta akan Daku, taat kepada-Ku.”  Sebab mereka yang tidak mencintai kebenaran, belum mengerti akan hal itu.

Saudara-saudaraku terkasih, setelah kamu mendengar tentang ujian yang harus kujalani, sadarilah, bahwa kata-kata Tuhan ini mengandung ujian bagi dirimu sendiri.  Tanyakanlah pada dirimu, apakah kamu mengenal Dia; apakah kamu mengakui terang kebenaran?  Yang kumaksud, bukannya mengakui dengan iman saja, tetapi dengan cinta.  Jelasnya: jangan hanya mengakui dengan iman, tetap juga dengan tindakan.  Sebab Rasul Yohanes, yang kata-katanya kami bicarakan ini, juga berkata, “Yang berkata bahwa ia mengenal Tuhan, namun tidak taat akan perintah-perintah-Nya, dia itu pendusta!”

Maka dalam kutipan, yang menjadi pangkal pemikiran kita, Tuhan juga menambahkan, “…seperti Bapa mengenal Aku, dan Aku mengenal Bapa.”  Juga ditambahkan, “Aku menyerahkan hidup-Ku bagi domba-domba-Ku.”  Seakan-akan Ia mau menyatakan dengan terus terang, “Bukti bahwa Aku mengenal Bapa dan Bapa mengenal Aku, ialah kenyataan bahwa Aku menyerahkan hidup-Ku untuk domba-domba-Ku; artinya: cintalah yang mendorong Aku untuk mati bagi domba-domba-Ku, dan itu menunjukkan, betapa besar cinta-Ku kepada Bapa.”

Ia masih menambahkan kata-kata berikut ini mengenai domba, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, dan Aku mengenal mereka.  Mereka mengikuti Aku, dan Aku memberi mereka hidup abadi.”  Sebelumnya Ia juga sudah berkata, “Barangsiapa masuk lewat Aku, ia akan diselamatkan, dan keluar masuk akan menemukan tempat penggembalaan.”  Artinya: ia akan masuk ke dalam iman, dan keluar dari iman menuju penglihatan, dari iman melangkah ke arah kontemplasi, dan ia akan menemukan tempat penggembalaan pada perjamuan abadi.

Demikian domba-domba menemukan padang rumput Tuhan; sebab barangsiapa mengikuti Dia dengan hati tak terbagi, ia diberi makan di padang rumput yang selalu hijau.  Apakah padang rumput domba-domba ini, kalau bukan sukacita yang paling dalam di padang rumput Firdaus yang selalu segar?  Sebab padang penggembalaan bagi para kudus ialah memandang Allah berhadapan muka.  Apabila penglihatan Allah itu tak ada henti-hentinya, maka jiwa selalu menerima makanan hidup sepenuh-penuhnya.

Saudara-saudara, marilah kita mencari tempat penggembalaan itu!  Di sana kita akan ikut serta dalam sukacita dan perjamuan dengan begitu banyak anggota surga.  Semoga kebahagiaan dan kegembiraan mereka menjadi ajakan bagi kita.  Biarlah iman kita dikobarkan, dan kerinduan kita akan hal-hal surgawi membara!

Hidup kita ini ibarat suatu perjalanan.  Jangan ada kemalangan melepaskan kita dari kebahagiaan dan sukacita yang mendalam itu; sebab jika orang ingin mencapai tujuan, jalan yang sukar tidak akan mengubah niatnya.  Kesejahteraan yang nampaknya menarik tidak boleh menyesatkan kita; sebab hanya musafir bodohlah yang sewaktu melihat padang indah di tengah jalan, lupa meneruskan perjalanan ke arah tujuan.