Pada Hari Minggu Paskah ke IV ini, yang kita kenal sebagai Minggu Gembala Yang Baik, dalam sukacita dan syukur atas karya agung Tuhan bagi kita melalui sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya, sungguh baik bagi kita mengkontemplasikan perjalanan Tuhan Sang Gembala Baik menuju kepada kebangkitan-Nya. Dengan demikian, dalam menjalani hidup harian kita yang tidak luput dari kesulitan serta tantangan, kita semakin dimampukan masuk dalam kesatuan dengan Dia. Bagaimana?
Santo Benediktus memberikan jawabannya: “Teguhkan hati dan nantikanlah Tuhan!” (PSB 7:37) Apakah ini artinya? Santo Benediktus sangat memahami keadaan manusiawi kita, yang rapuh dan lemah. Kita menginginkan yang baik, tetapi justru berbuat sebaliknya. Tetapi rahmat Tuhan menuntun kita untuk mampu berjuang, menghadapi tantangan dalam mengongkretkan niat untuk mengikuti langkah Gembala yang Baik, dalam kesatuan dengan-Nya. Dalam PSB 4:29-31, Ia memberi petunjuk praktis: “Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tidak bertindak dengan tidak adil, melainkan dengan sabar menanggung perlakuan tidak adil yang ditujukan kepadanya,” dan seterusnya. Itulah jalan untuk mengembangkan kapasitas kita untuk mengatasi kesulitan, dan bertahan dalam krisis.
Krisis bisa juga ditimbulkan oleh luka-luka batin yang belum teratasi sehingga merupakan beban bagi jiwa, khususnya jika PSB 46:5-6 disebut, jika penyebab dosa itu tersembunyi di dalam jiwa. Jika demikian, hendaklah ia membukanya hanya kepada Abas atau bapa rohani.
Santo Benediktus mengenal dengan baik ketegangan dan kesulitan yang muncul dalam perjalanan hidup manusia sehari-hari. Baginya yang penting adalah mengenalinya dan menghadapinya. Misalnya: kesulitan dalam relasi dengan sesama, kesengsaraan batin: kecemasan, keraguan, persaingan. Menghadapi kenyataan hidup menguatkan daya tahan melawan kejahatan yang dibisikkan oleh iblis, yaitu sikap menyerah dan bahkan melarikan diri.
Bertumbuh dalam daya tahan inilah memungkinkan kebangkitan-kebangkitan kecil dalam hidup, yang akan memuncak pada saatnya dalam Kebangkitan definitif yang akan kita alami saat beralih dari kehidupan di bumi ini. Kebangkitan-kebangkitan kecil ini adalah buah konkret dari ketekunan serta keteguhan iman dan mengalirkan vitalitas serta kegembiraan dalam hidup doa dan pertobatan.
Semoga rahmat Paskah Kristus semakin meneguhkan kita untuk bertumbuh dalam keteguhan iman, agar hidup kita dipenuhi kegembiraan dan syukur yang memancar bagi dunia yang sungguh membutuhkannya. Amin