Pesta Beata Maria Gabriella
(Rubiah Trappist)
Pembacaan dari surat-surat Beata Maria Gabriella
kepada Ibu Abdisnya
Tuhan memaku saya kepada salib dan saya tidak mempunyai hiburan lain kecuali mengetahui bahwa saya menderita untuk memenuhi kehendak Ilahi-Nya. Saya meyakinkan Ibu bahwa pengorbanan saya betul-betul lengkap karena dari fajar sampai petang saya tidak membuat apa saja kecuali mengorbankan kehendak saya dalam segalanya.
Saya ingin tetap kuat, sekuat besi, tetapi sebaliknya saya merasa lemah bagaikan sebatang jerami…… Sudah beberapa waktu saya yakin bahwa saya hanya merupakan seorang kerdil dalam kehidupan rohani, karena saya digoyangkan oleh setiap angin yang berhembus.
Sebelum ini tak ada cara untuk membungkukkan kehendak saya: sekarang saya mengerti bahwa kemuliaan Allah tidak diagungkan oleh perbuatan-perbuatan besar melainkan oleh pengorbanan total dari “ego” saya. Doakan agar saya semakin mengerti anugerah besar yang diberi dalam salib sehingga mulai sekarang saya bisa memanfaatkannya untuk diri saya dan untuk setiap orang.
Kadang-kadang saya merasa bahwa Tuhan telah meninggalkan saya; pada saat-saat lain saya berpikir bahwa Dia mencobai mereka yang Dia cintai; pada saat-saat lain lagi nampaknya tidak mungkin bahwa Tuhan dapat dimuliakan oleh kehidupan saya ini.
Saya telah mempersembahkan seluruh hidup saya kepada Yesus dan saya tidak menarik kembali kata-kata saya. Saya lemah, ini benar, tetapi Tuhan yang mengetahui kelemahan dan penyebab penderitaan saya akan memaafkan saya – tentang ini saya sangat yakin.
Kadang-kadang…..air mata saya mulai meleleh dan semua yang dapat saya katakan adalah “Tuhanku, untuk kemuliaan-Mu!”. Dengan cara itu saya menemukan kedamaian lagi.
Kemarin malam saya merasakan suatu kekuatan besar turun ke dalam hati saya dan saya betul-betul menyerahkan diri pada kehendak Tuhan, sambil menerima untuk menderita demi kemuliaan-Nya.
Beata Maria Gabriella Sagheddu lahir di Dorgali (Nuoro – Sardenia), Italia, tanggal 17 Maret 1914. Pada usia 20 tahun, ia masuk biara Trappistin di Grottaferata, sekarang pindah ke Vitorchiano (Viterbo), biara induk kami. Dalam kesederhanaan hatinya, ia mempersembahkan hidupnya untuk persatuan Gereja dan untuk kembalinya saudara-saudara yang terpisah. Tuhan telah berkenan menerima pengurbanannya yang telah membawanya ke akhir hidupnya, tanggal 23 April 1939, pada hari Minggu Gembala Baik. Diresmikan sebagai Beata pada tanggal 25 Januari 1983 oleh Paus Paulus II. Pestanya ditetapkan oleh Gereja tanggal 22 April. Jenazahnya dimakamkan di dalam “Kapel Persatuan” di dalam lingkungan pertapaan Vitorchiano.