PEKAN VI PASKAH – RABU
Hari-hari antara kebangkitan dan kenaikan Tuhan
Pembacaan dari kumpulan kotbah Paus Leo Agung* tentang Kenaikan
Hari-hari antara kebangkitan dan kenaikan-Nya, saudara-saudara terkasih, tidak terlalu tanpa arti; misteri-misteri agung ditetapkan pada waktu itu, dan kenyataan-kenyataan besar diwahyukan. Selama hari-hari ini, takut akan kedahsyatan maut dilenyapkan dan diberitahukan kenyataan, bahwa jiwa maupun badan luput dari kematian. Di waktu itu Tuhan menghembusi semua rasul-Nya dan memenuhi mereka dengan Roh Kudus; dan kepada Santo Petrus lebih daripada kepada rasul lainnya dipercayakan tanggung jawab atas domba kawanan Tuhan, sesudah ia diserahi kunci kerajaan.
Dalam waktu itu Tuhan mengikuti kedua murid sebagai teman dalam perjalanan; dan dengan menegur mereka karena keraguan mereka yang takut-takut, Ia mengusir semua kebimbangan dan kegelapan dari pikiran kita. Hati mereka yang diterangi menerima nyala api iman; dingin sebelumnya, mereka menjadi berkobar-kobar, ketika Tuhan menerangkan Kitab Suci kepada mereka. Waktu mereka makan dengan Dia, mata mereka terbuka pada pembagian roti, terbuka bahagia, karena melihat kemuliaan kodrat kita yang dinyatakan; tidak seperti mata anggota bangsa manusia pertama, terbuka melihat yang hina penuh malu karena dosa mereka.
Selama waktu antara kebangkitan Tuhan dan kenaikan-Nya, saudara-saudara terkasih, Tuhan dalam penyelenggaraan-Nya memenuhi satu maksud, mengajarkan satu ajaran, membentangkan satu pandangan di hadapan mata dan hati para pengikut-Nya; bahwa Tuhan Yesus Kristus, yang sungguh telah lahir, sungguh menderita dan sungguh mati, harus diakui sebagai sungguh bangkit. Para Rasul dan semua murid dipenuhi dengan rasa takut pada kematian-Nya di salib, dan kepercayaan mereka akan kebangkitan termangu; tetapi sekarang mereka mendapat kekuatan sebegitu besar karena melihat kenyataan, hingga ketika Tuhan naik ke surga, jauh daripada merasa cemas, mereka merasakan kegembiraan besar.
Memang mereka mempunyai dasar kuat tak terkatakan untuk bergembira. Sebab di hadapan rombongan para kudus yang amat besar, kodrat manusia ditinggikan melampaui kedudukan segala makhluk di surga, mengatasi barisan para malaikat, diangkat melewati kedudukan maha malaikat yang tinggi, untuk menerima pengangkatan, yang tidak akan kunjung henti sampai diterima di dalam kediaman abadi Bapa, berbagi takhta kemuliaan dengan Dia, yang kodrat-Nya pernah disatukan dengan-Nya dalam pribadi Sang Putra.
* Paus dan Pujangga Gereja (†461). Penjaga kesatuan umat dalam satu iman yang benar, teladan para gembala, penuh semangat, berhati lapang, berpendirian teguh.