14 Mei 2024

Pesta Santo Matias

(Rasul)


Tunjukkanlah kepada kami, ya Tuhan, orang yang Kaupilih
Pembacaan dari homili Santo Yohanes Krisostomus

 

Pada waktu itu Petrus berdiri di tengah-tengah para murid dan berkata.  Petrus itu seorang yang bersemangat; kepada dia Kristus mempercayakan kawanannya, dan dialah yang pertama di antara para rasul, maka dari itu selalu dialah yang pertama berbicara: “Para saudara, kami harus memilih di antara kami sendiri.”  Ia membiarkan orang banyak memilih, dan demikian menjaga kehormatan orang yang dipilih, dan menjauhkan rasa kurang senang, yang mungkin timbul terhadap dirinya. Sebab perkara-perkara besar seperti ini kerap kali membawa akibat buruk.

Apakah Petrus sendiri tidak mempunyai hak untuk memilih?  Tentu saja ia berwenang untuk memilih, tetapi ia tidak mau menggunakan hal itu, jangan-jangan ia dipersalahkan karena berpilih kasih.  Apalagi, ia masih belum menerima Roh.  “Mereka mengajukan dua orang, Yusuf yang disebut Barsabas, serta diberi nama Yustus, dan Matias.”  Ia tidak mengajukan dua orang itu sendiri, tetapi mereka bersama mengusulkan itu.  Ialah yang menunjukkan, bahwa hal ini tidak datang dari dia sendiri, tetapi menurut ramalan yang sudah dari dulu.  Jadi demikian ia menafsirkan, bukannya memerintahkan sesuatu.

Petrus meneruskan, “Kita harus memilih dari antara mereka yang bersama-sama dengan kami.”  Perhatikanlah, betapa ia mau menekankan, bahwa mereka itu haruslah saksi mata, meskipun Roh masih harus datang, dalam hal ini jelas sekali sikapnya.  Ia melanjutkan lagi, “… dari antara orang-orang yang ikut bersama dengan kita selama segala waktu Tuhan keluar masuk di antara kita.  Yang dimaksudkan ialah bahwa mereka hidup bersama dengan Tuhan, dan bukan hanya murid-Nya saja.  Nyatanya banyak orang mengikuti Dia sejak semula.  Perhatikan misalnya, bagaimana ini nampak jelas dari kata-kata penginjil, “Salah satu dari dua yang mendengarkan Yohanes dan mengikuti Yesus.’

“Selama Tuhan Yesus masuk keluar bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari pembaptisan Yohanes.”  Kata-kata Petrus adalah tepat, sebab tidak ada orang yang diberitahu apa yang terjadi sebelumnya, tetapi mereka mengerti akan hal itu karena Roh.  “Sampai hari Yesus terangkat ke surga meninggalkan kami – salah satu orang ini harus menjadi saksi tentang kebangkitan-Nya bersama kami.”  Ia tidak berkata, “saksi tentang perbuatan-perbuatan-Nya yang lain,” tetapi hanya “saksi tentang kebangkitan-Nya.”  Sebab seseorang akan lebih dipercaya, kalau ia dapat berkata, “Dia yang makan dan minum dan disalibkan, Ia bangkit lagi juga.”  Yang kita perlukan bukannya saksi untuk waktu sebelumnya ini atau sesudahnya itu atau  mengenai mukjizat-mukjizat.  Melainkan saksi tentang kebangkitan.  Kejadian-kejadian kebangkitan terjadi diam-diam, dan hanya diketahui oleh orang-orang itu sendiri.

Semua berdoa bersama, “Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kepada kami.”  Engkau, bukan kami!  Tepat mereka berkata, bahwa Ia mengenal hati semua orang, sebab pemilihan itu Dia yang harus melakukannya, bukannya orang lain.  Maka mereka berbicara penuh percaya, dalam kepastian bahwa salah satu akan dipilih.  Mereka tidak berkata, “Pilihlah,” tetapi “tunjukkanlah”; tunjukkanlah siapa yang Engkau pilih”, karena mereka tahu, bahwa segala sesuatu telah ditentukan oleh Tuhan.  “Lalu mereka membuang undi.”  Mereka menganggap dirinya belum pantas untuk melakukan pemilihan sendiri, maka mereka minta tanda yang memberitahukan kepada mereka.