17 Mei 2024

PEKAN VII PASKAH – JUMAT


Kurnia Bapa dalam Kristus
Pembacaan dari uraian St. Hilarius tentang Tritunggal

 

Tuhan memerintahkan, agar pembaptisan diberikan atas nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, yaitu dengan menyatakan iman akan Pencipta, Putera tunggal dan Kurnia.  Ada satu Pencipta segala yang ada, sebab ada satu Allah Bapa, yang mengasalkan segala yang ada.  Ada Putera tunggal, Yesus Kristus Tuhan kita: oleh karena Dia segala menjadi ada. Ada satu Roh, Kurnia, dalam segala.

Maka setiap hal diatur menurut tempat dan kedudukannya: ada satu kuasa asal mula segala; ada satu Putera; ada satu Kurnia, pengharapan yang terpenuhi. Tak ada satu kekurangan pada kesempurnaan ini: di dalamnya, dalam Bapa, Putera dan Roh Kudus; di situ ada keabadian yang tanpa batas, penglihatan akan citra, dan sukacita akan Kurnia.

Dari Sabda Tuhan sendiri kita dapat tahu akan hal-hal yang diakibatkan oleh Roh dalam diri kita, “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya, sebab lebih berguna bagimu, jika Aku pergi.  Jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Penolong kepadamu.”

Dan kemudian lagi, “Aku akan minta kepada Bapa dan Ia akan mengutus kepadamu Roh Penolong lain, supaya Ia menyertai kamu selalu, yaitu Roh kebenaran. Ia akan memimpin kamu kepada seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari dirinya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya, itulah yang akan dikatakan-Nya, dan Ia akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan menerima dari Aku.”

Kata-kata ini mengungkapkan kenyataan umum: yang diajarkan kepada kita ialah kehendak Yang mengkurniakan, dan sifat serta syarat Kurnia. Sebab karena kelemahan kita tidak dapat memahami Bapa dan Putera, maka iman kita, yang mengalami kesulitan dalam mengerti Penjelmaan, diterangi oleh kurnia Roh Kudus, seakan-akan diadakan persetujuan dengan perantaraan-Nya.

Kita jadi menerima Roh demi pengetaahuan. Untuk mengambil suatu contoh: kodrat jasmani kita menjadi tidak perlu, apabila kepentingan yang dilayani sudah berakhir: maka tidak akan berguna lagi, jika tidak ada terang dan siang hari lagi; telinga tidak tahu lagi akan memberi pelayanan apa, hidung tidak akan mendapatkan pekerjaan, jikalau tidak dapat mencium bau.  Bukannya indera-indera ini karena sesuatu sebab kehilangan sifatnya; tetapi sebaliknya harus ada sesuatu sebab untuk menggunakannya.  Demikian juga, jika akal budi manusia tidak minum kurnia Roh Kudus dengan iman, ia akan memiliki sifat untuk mengerti tentang Tuhan, tetapi tidak mempunyai terang pengetahuan.

Kurnia yang ada dalam Kristus itu satu, tetapi diberikan, dan diberikan sepenuhnya kepada semua orang. Kurnia selalu tersedia, dan diberikan sesuai dengan kemauan setiap orang untuk menerimanya; kurnia tetap tinggal bersama setiap orang sesuai dengan kehendaknya dan tumbuh berjasa. Inilah yang menyertai kita selalu sampai akhir jaman; inilah hiburan kita selama waktu menunggu; inilah, dengan apa yang diberikan dan diakibatkan, merupakan jaminan harapan kita bagi masa depan: inilah cahaya bagi budi kita, terang bagi pengertian kita.