25 Mei 2024

PEKAN BIASA VII –  SABTU 


Datanglah kepada Tuhan untuk menerima terang-Nya
Pembacaan dari tafsir Kitab Pengkhotbah oleh St. Gregorius Agrgentinus

“Terang itu menyenangkan,” kata si Pengkhotbah, “dan melihat matahari itu baik bagi mata.”  Tepat sekali! Sebab seandainya terang itu tidak ada, dunia ini tanpa keindahan, dan kehidupan pun tidak ada.  Itulah sebabnya Musa, yang  melihat Allah, berkata, “Tuhan melihat bahwa terang itu baik.”  Di sini baiklah kita berpikir tentang Terang agung, Terang sejati dan abadi, yaitu Kristus.  Dialah, yang “menerangi setiap orang yang datang ke dunia”.  Dialah Penyelamat kita, Penebus dunia, yang telah menjadi manusia dan sampai pada ujung akhir nasib manusia.  Tentang Dia Daud berkata, “Bernyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, lambungkanlah lagu bagi Dia, yang mengendarai awan.  Nama-Nya adalah Tuhan, bersoraklah di hadapan-Nya!”

Dikatakannya bahwa terang itu menyenangkan, dan ia meramalkan bahwa akan baiklah untuk melihat surya kemuliaan dengan mata sendiri.  Dialah Allah, yang di masa penjelmaan-Nya berkata, “Aku ini terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak akan berjalan di dalam kegelapan, tetapi akan memiliki terang kehidupan.”  Dan di lain tempat, dikatakan: “Inilah keputusan-Nya : “Terang telah datang ke dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan.”

Jadi terang matahari adalah lambang.  Apa yang kita lihat dengan mata badani meramalkan kedatangan  Surya Kebenaran.  Dia memang terang yang paling menyenangkan bagi mereka yang terdapat pantas untuk diajari oleh-Nya.  Dia juga adalah cahaya bagi mereka yang melihat-Nya dengan mata jasmani, ketika Ia nampak sebagai orang biasa, hidup dan bergaul dengan manusia, meskipun Ia tidak seperti manusia lainnya.  Memang Dialah Allah yang benar! Dialah yang membuat orang buta melihat, orang tuli mendengar, orang lumpuh berjalan.  Dialah yang mentahirkan orang kusta, dan dengan perintah sederhana membangkitkan orang mati.

Sungguh betapa membahagiakan memandang Dia dan mengontemplasikan keindahan ilahi-Nya dengan mata rohani.  Kemudian, dengan bersatu dan saling berbagi, orang diterangi dan dihiasi; dipenuhi dengan kemanisan roh dan diberi busana kekudusan; ia mencapai pengertian, dan akhirnya dipenuhi dengan kegembiraan ilahi, yang berlangsung selama hari-hari hidupnya sekarang ini.

Si Pengkhotbah yang bijaksana berkata, “Jika seseorang hidup bertahun-tahun, biarlah dia bersukacita dalam tahun-tahun itu.  Jelas, bagi mereka yang memandang Surya Kebenaran, Dialah  kegembiraan tertinggi.  Tentang Dia itu nabi Daud berkata, “Hendaklah mereka bergembira di hadapan Tuhan; hendaklah mereka bersorak dengan sukacita!”  Dan sekali lagi, “Bergembiralah di dalam Tuhan, hai orang benar! Layaklah pujian bagi orang jujur.”