TUBUH DAN DARAH KRISTUS  

Ekaristi adalah puncak hidup umat Katolik di seluruh bumi, di mana Kristus tidak hanya memberi kita rahmat, tetapi benar- benar memberikan diri-Nya sendiri.  Dengan iman, kita belajar tentang Ekaristi, bahwa sungguh inilah roti hidup, roti dari Allah yang turun dari surga dan memberi hidup kepada dunia (Yoh 6:33).  Dalam Ekaristi, Kristus menyatakan diri-Nya kepada orang-orang yang menyembah-Nya dengan iman yang sederhana, kepada orang yang meninggalkan setiap hal yang lain karena kasih kepada-Nya.  Tetapi Dia menyatakan diri-Nya secara penuh kepada orang yang masuk ke dalam misteri penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya dengan mengasihi saudara-saudara mereka dengan kasih-Nya, yang adalah sumber dari seluruh misteri.

Kita menghidupkan misteri Ekaristi ini dengan memberikan diri kita sendiri kepada Bapa bersama Yesus, dan dengan mencintai orang lain seperti Kristus telah mengasihi  kita.  Bagaimana kita memperoleh kemampuan untuk mencintai diri kita sendiri dan mencintai orang lain? Mengapa kita membenci dan takut satu dengan yang lain?  Hal itu karena kita menyembunyikan atau secara terang-terangan benci dan takut kepada diri sendiri karena kedalaman keberadaan kita adalah kekacauan dari frustasi dan kemalangan rohani, kesepian, dan tidak berdaya.  Kita tidak berdamai dengan orang lain karena tidak berdamai dengan diri sendiri.  Kita tidak berdamai dengan diri sendiri karena tidak berdamai dengan Allah.

Yesus telah menyerahkan hidup-Nya demi keselamatan kita untuk menjadi pengantara pendamaian kita dengan Allah.  Pada malam menjelang sengsara-Nya, Yesus keluar dan menyerahkan diri-Nya kepada pengkhianat, dan dengan melakukannya, Yesus menguasai malam, menguasai kegelapan kejahatan.  Hanya dalam cara inilah, anugerah Ekaristi yang ditetapkan di ruang atas, terpenuhi: Yesus sungguh memberikan tubuh dan darah-Nya.  Dengan melintasi ambang pintu kematian, Dia menjadi Roti Hidup, manna sejati, makanan yang tidak ada habis-habisnya untuk hidup abadi.  Daging menjadi roti kehidupan.

Pada pesta Tubuh dan Darah Kristus, kita berjalan dalam perarakan dalam kegembiraan Kebangkitan.  Tuhan telah bangkit dan membimbing kita.  Kita membawa Kristus yang hadir dalam sakramen Tubuh-Nya, Roti Ekaristi.  Kita mempercayakan hidup harian kita kepada kebaikan-Nya.  Semoga jalan-jalan kita menjadi jalan-jalan Yesus! Semoga hidup kita setiap hari diresapi dengan kehadiran-Nya.

Marilah memohon kepada Allah supaya melalui Tubuh dan Darah Kristus yang kita sambut, hati nurani kita dibersihkan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita sungguh dapat beribadah kepada Allah yang hidup dan dapat menerima bagian kekal yang telah dijanjikan-Nya.