18 Juni 2024

PEKAN BIASA XI – SELASA


Dimuliakanlah Nama-Mu
Pembacaan dari Uraian St. Siprianus tentang Doa Bapa Kami

 

Betapa besar belas kasih Tuhan Yesus kepada kita, betapa banyak kasih sayang dan kebaikan-Nya!  Ia mengizinkan kita, saat berdoa di bawah pandangan Allah, untuk menyebut Allah: Bapa kita, dan kita disebut anak-anak Allah seperti Kristus sendiri yang adalah Anak Allah.  Tak seorang pun diantara kita akan berani menggunakan nama itu di dalam doa, seandainya Tuhan sendiri tidak mengizinkan kita berdoa secara itu.  Maka kita harus ingat, saudara-saudara terkasih, kita harus sadar, bahwa dengan menyebut Allah itu ‘Bapa’, kita harus berlaku sebagai anak-anak Allah, sehingga sebagaimana kita senang mempunyai Allah sebagai Bapa, Ia juga senang dengan kita sebagai anak-anak-Nya.

Kita harus hidup sebagai kanisah Allah, agar orang dapat  tahu, bahwa Tuhan tinggal di dalam diri kita.  Jangan biarkan kelakuan kita tidak layak bagi Roh, tetapi hendaklah kita hanya mempunyai pikiran dan perbuatan rohani dan surgawi, karena kita sudah mulai hidup sebagai manusia rohani dan surgawi.  Sebab Tuhan Allah sendiri bersabda, ‘Aku akan memuliakan mereka yang memuliakan Aku, dan menghina mereka yang menghina Aku.’  Begitu juga Rasul Paulus menyatakan di dalam suratnya, ‘kamu bukan lagi kepunyaanmu sendiri; kamu telah dibeli dengan harga yang mahal, dan harganya telah lunas dibayar.  Maka muliakanlah Allah dengan tubuhmu.’ 

Kita teruskan doa kita, ‘Dimuliakanlah nama-Mu’ atau ‘Dikuduskanlah nama-Mu.’  Kita tidak minta, agar Allah dimuliakan atau disucikan oleh doa-doa kita; tetapi agar kesucian-Nya atau kemuliaan-Nya bersinar di dalam diri kita!  Sebetulnya, oleh siapa Allah akan dapat disucikan, karena Dialah yang menyucikan!  Tetapi ingat, bahwa Ia sendiri berkata, ‘Hendaklah kamu suci seperti Aku suci adanya.’  Maka permohonan kita sepenuh hati ialah agar kita, yang telah disucikan dengan pembaptisan, dapat terus maju melanjutkan apa yang telah kita mulai.  Dan ini kita minta setiap hari.  Kita harus disucikan setiap hari; sebab kita berdosa setiap hari, sehingga kita mohon untuk dapat dibersihkan dari dosa, yaitu dengan terus-menerus disucikan lagi.

Rasul Paulus menjelaskan tentang bentuk kesucian yang diberikan oleh Tuhan dalam kemurahan-Nya kepada kita; sabda-Nya: ‘Orang cabul, penyembah berhala, orang  berzinah, orang pemburit, pencuri, orang serakah, pemabuk, pemfitnah dan orang curang, tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.  Ada di antara kamu yang dahulu demikian!  Tetapi kini kamu telah dibersihkan dan dibenarkan!  Kamu telah disucikan dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita!’  Jadi kita telah disucikan dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.  Maka kita berdoa, agar kesucian itu tetap tinggal di dalam diri kita.  Sehubungan dengan ini, Tuhan dan hakim kita memperingatkan orang yang telah disembuhkan dan dihidupkan kembali, untuk tidak berdosa lagi, supaya jangan ada sesuatu yang lebih buruk menimpa dirinya.  Maka kita pun berdoa tanpa henti, memohon  siang dan malam agar dijaga dengan perlindungan Tuhan, dalam kesucian dan kebaruan hidup, yang telah dianugerahkan kepada kita oleh rahmat-Nya.