PEKAN BIASA XIV – JUMAT
Lakukanlah perintah Allah dalam kasih persaudaraan sejati
Pembacaan dari Surat Paus Klemens I kepada umat di Korintus
Lihatlah, saudara-saudaraku tercinta, betapa agung dan mengagumkan cinta itu. Kesempurnaannya tak terlukiskan. Siapa yang dapat mencintai dengan sungguh-sungguh selain mereka yang menerima anugerah itu dari Allah? Marilah kita memohon dengan sangat belas kasih-Nya, agar cinta kita sungguh ikhlas, tanpa cela, dibebaskan dari semua kelekatan duniawi. Memang semua generasi dari Adam sampai sekarang sudah meninggalkan dunia ini. Namun mereka, yang karena rahmat Tuhan menjadi sempurna dalam cinta, kini mendapatkan tempat di kalangan orang-orang kudus, dan pada hari kedatangan kerajaan Kristus, mereka akan dinyatakan secara terbuka. Sebab ada tertulis, “Masuklah ke dalam kamarmu, sampai murka dan amarah-Ku mereda! Lalu Aku ingat akan hari sukacita, dan Aku akan membangkitkan kamu dari kubur-kuburmu.”
Sahabat-sahabatku, jika kita bersama-sama menaati hukum-hukum Tuhan dalam kasih persaudaraan sejati, dalam kesatuan yang penuh harmoni, hingga dosa-dosa kita mendapatkan pengampunan karena cinta itu, maka terberkatilah kita! Sebab ada tertulis, “Berbahagialah orang yang diampuni kesalahannya dan dosanya ditutupi; berbahagialah orang, yang kejahatannya tidak diperhitungkan oleh Tuhan dan yang bibirnya tidak menyimpan dusta.” Inilah kebahagiaan yang telah dianugerahkan kepada mereka yang dipilih oleh Allah dengan perantaraan Yesus Kristus Tuhan kita. Kepada-Nya kemuliaan untuk selama-lamanya. Amin.
Maka marilah kita mohon ampun atas segala dosa kita, dan atas kesalahan-kesalahan, yang telah kita lakukan karena menuruti bujukan musuh. Mereka yang berperan dalam menimbulkan perpecahan dan perselisihan, harus sadar akan harapan, yang kita miliki bersama. Apabila orang sungguh hidup dalam takut dan cinta akan Tuhan, ia akan lebih suka menanggung siksaan daripada melihat sesamanya menderita, dan lebih rela bahwa celaan ditimpakan atas dirinya daripada merusak keharmonisan yang penuh damai yang telah diwariskan kepada kita. Lebih baik orang mengakui kesalahannya dengan jujur daripada bertegar hati.
Adakah di antara kamu orang yang berbudi luhur? Orang yang berbelas kasih? Orang yang penuh cinta-kasih? Biarlah orang yang demikian berkata, “Jika aku yang menjadi penyebab kekacauan, pertentangan dan perpecahan di antara kamu, aku akan mengundurkan diri. Aku akan pergi ke mana saja kamu kehendaki, dan aku akan melakukan apa saja yang dikatakan oleh jemaat; asal saja kawanan Kristus hidup dalam damai bersama para gembala yang telah ditunjuk untuk memimpin mereka.” Barangsiapa melakukan hal ini, akan dimuliakan dalam Kristus, dan ia boleh yakin bahwa di mana saja ia akan disambut baik, sebab bumi dan segala isinya adalah milik Tuhan. Itulah yang mereka lakukan di masa lampau dan akan terus demikian di masa depan. Mereka itu sungguh-sungguh warga negara surga, mereka hidup tanpa menyesali kewargaannya di dalam kota Allah.