14 Juli 2024

MINGGU BIASA XV


Ajaran tentang upacara sebelum baptis
Pembacaan dari uraian St. Ambrosius tentang rahasia-rahasia iman

 

Saudara-saudara, kami telah memberi pelajaran setiap hari kepada kalian tentang perilaku yang baik melalui bacaan-bacaan yang diambil dari sejarah para bapa bangsa atau dari Kitab Amsal.  Bacaan-bacaan ini dimaksudkan untuk mengajar dan melatih kalian agar kalian terbiasa untuk mengikuti jejak para leluhur serta menaati perintah-perintah Allah.  Dengan demikian, setelah menerima pembaptisan, kalian akan mampu menjalani cara hidup yang sesuai bagi mereka yang telah dimurnikan.

Sekarang saatnya untuk berbicara tentang misteri-misteri iman, dengan menjelaskan kepada kalian makna dari sakramen-sakramen.  Seandainya kami mengajarkan hal-hal ini sebelum kalian dibaptis, yakni sebelum kalian dibimbing masuk ke dalam rahasia ini, kami akan disebut pengkhianat, bukan pengajar.  Lagipula cahaya misteri-misteri itu bersinar lebih cemerlang pada mereka yang belum mengalaminya daripada mereka, yang telah melihatnya sepintas.

Maka bukalah telingamu, dan nikmatilah kemanisan hidup kekal, yang telah dihembuskan di atasmu lewat kurnia sakramen-sakramen.  Inilah yang kami jelaskan kepadamu, sewaktu merayakan rahasia “pembukaan” telingamu, dengan berkata, “Efata”, artinya, “terbukalah”.  Setiap orang yang datang untuk menerima rahmat pembaptisan perlu tahu mereka akan ditanya apa dan ingat jawaban apa yang harus mereka berikan.  Inilah misteri yang dirayakan Yesus Kristus dalam Injil, ketika Ia  menyembuhkan orang bisu tuli.

Kemudian, terbukalah bagimu ruang yang paling suci, dan kamu masuk ke dalam kanisah kelahiran baru.  Ingatlah akan apa yang telah ditanyakan kepadamu, dan kenangkanlah apa jawabanmu.  Kamu menyangkal setan dan perbuatan-perbuatannya, dunia dengan kemewahan dan kesenangan-kesenangannya.  Kata-katamu ini disimpan, bukan di dalam makam-makam orang mati, tetapi di dalam Kitab Kehidupan!

Kamu di sana telah melihat orang Lewi, melihat imam, melihat imam agung.  Janganlah memandang penampilan lahiriah mereka, tetapi rahmat pelayanan mereka.  Di hadapan para malaikat kamu mengucapkan kata-kata seperti tertulis: “Bibir imam menyimpan pengetahuan, dan dari mulutnya orang mencari ajaran, sebab ia adalah malaikat Tuhan balatentara.”  Tidak ada ruang untuk penipuan atau penyangkalan: ia itu malaikat yang mewartakan kerajaan Kristus dan kehidupan kekal.  Janganlah menilai dia menurut penampilannya, tetapi menurut tugasnya.  Ingatlah apa yang ia teruskan padamu, pikirkanlah peranannya, kenalilah martabatnya.

Setelah masuk, kamu berhadapan dengan musuhmu, yang telah sengaja kamu sangkal.  Lalu kamu berpaling ke timur, sebab barangsiapa menyangkal setan, ia berpaling kepada Kristus, dan menatap wajah-Nya secara langsung.