18 Juli 2024

PEKAN BIASA XV – KAMIS


Ajaran tentang upacara sesudah pembaptisan
Pembacaan dari uraian St. Ambrosius tentang rahasia-rahasia iman

 

Sesudah dibaptis, kamu menghadap imam lagi.  Perhatikanlah, apa yang terjadi selanjutnya.  Bukankah di situ terjadi apa yang dikatakan oleh Daud, “Ini bagaikan pengurapan atas kepala dengan minyak yang sangat berharga, yang meleleh sampai pada janggut, pada janggut Harun?”  Inilah pengurapan yang dikatakan juga oleh Salomo, “Namamu bagaikan urapan tertumpah; maka anak-anak dara mencintai engkau, dan menarik engkau bersama mereka.”  Betapa banyak jiwa yang dilahirkan kembali pada hari ini!  Jiwa-jiwa yang mencintai Engkau, ya Tuhan Yesus, dan berkata, “Tariklah kami mengikuti Engkau! Kami bergegas mengikuti keharuman busana-Mu”, agar kami boleh menghirup keharuman kebangkitan-Mu.

Ketahuilah sekarang, mengapa hal ini dilakukan: Sebab mata orang bijak ada di kepala.  Minyak pengurapan meleleh turun sampai ke janggut.  Itulah rahmat masa muda!  Mengapa pada janggut Harun?  Agar kalian menjadi bangsa yang terpilih, kaum imam yang dibeli dengan harga yang tinggi.  Sebab kita semua ini benar-benar diurapi dengan rahmat rohani untuk ambil bagian dalam kerajaan Allah dan dalam imamat.

Sesudah itu kalian diberi pakaian putih.  Ini melambangkan bahwa kalian telah meninggalkan selubung dosa, dan mengenakan kerudung murni ketulusan hati.  Tentang ini Nabi Daud berkata,  “Percikilah aku dengan hisop, dan aku akan menjadi bersih; cucilah aku agar aku menjadi lebih putih daripada salju.”  Sebab barangsiapa dibaptis, ia nyata-nyata dibersihkan menurut hukum dan menurut Injil: menurut hukum, karena Musa memercikkan darah anak domba dengan seikat daun hisop; menurut Injil, karena pakaian Kristus putih bagaikan salju, sewaktu Ia menampakkan kemuliaan-Nya.  Barangsiapa telah diampuni dosanya, ia menjadi lebih putih daripada salju.  Maka Tuhan bersabda melalui Yesaya: “meskipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju.”

Gereja pun mengenakan busana ini berkat pembasuhan kelahiran baru; maka dalam Kidung Agung ia berkata, “Aku ini hitam tetapi cantik, O putri-putri Yerusalem.”  Hitam karena kerapuhan kodrat manusia, namun cantik karena rahmat; hitam karena terdiri dari orang-orang berdosa, cantik karena sakramen iman.  Melihat busana itu, para putri Yerusalem berkata dengan kagumnya, “Siapakah itu yang datang, putih dan cemerlang?”  Ia dulu hitam, bagaimana ia tiba-tiba menjadi putih?

Saat Kristus sendiri melihat Gereja-Nya berbusana serba putih, – sebab demi Gereja-Nya itu Ia rela mengenakan pakaian cemar; seperti yang kita baca dalam kitab Nabi Zakharia, – maka, melihat jiwa yang telah dicuci bersih, dalam air kelahiran baru, Kristus berkata, “Engkau sungguh cantik, manisku, engkau sungguh cantik!  Matamu bagaikan merpati.” Dalam gambaran inilah Roh Kudus turun dari surga.

Jadi, ingatlah, bahwa kamu telah menerima meterai Roh Kudus, Roh Kebijaksanaan dan Pengertian, Roh Penasihat dan Kekuatan, Roh Kesederhanaan, Kesalehan, dan Roh Takwa.  Nah, pertahankanlah yang kamu terima itu!  Allah Bapa telah memeteraikan kamu, Kristus Tuhan telah menguatkan kamu dan memberikan Roh ke dalam hatimu sebagai jaminan, seperti yang kamu baca dari pengajaran para rasul.