25 Juli 2024

PESTA SANTO YAKOBUS


Ikut serta dalam sengsara Kristus
Pembacaan dari homili St.  Yohanes Krisostomus* tentang Injil Matius

 

Anak-anak Zebedeus mendesak Kristus sebagai berikut, “Perintahkanlah, agar kami duduk yang seorang di  sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.”  Dan apa jawaban-Nya?  Untuk menunjukkan kepada mereka bahwa mereka tidak meminta sesuatu yang rohani sifatnya, dan bahwa mereka tidak akan berani meminta, seandainya mereka tahu perkaranya, maka Ia berkata, “Kamu tidak tahu akan apa yang kamu minta; kamu tidak tahu, betapa besar permintaanmu melebihi segala, betapa menakjubkan, dan bahkan melampaui kekuasaan surga sendiri.”  Lalu ditambahkan-Nya, “Apakah kamu dapat minum piala yang Kuminum, dan dibaptis dengan pembaptisan yang membaptis Aku?”  “Kamu berbicara dengan Aku tentang kehormatan dan kedudukan”, kata-Nya, “tetapi Aku berbicara tentang pencobaan dan perjuangan.  Sebab sekarang ini bukan waktu untuk mengumpulkan hadiah, dan kemuliaan-Ku tidak akan dinyatakan sekarang; tetapi sebaliknya hidup sekarang ini perjuangan, pergulatan, dan bahaya.”

Perhatikanlah, bagaimana Ia memberi ajaran kepada mereka, dan menarik mereka lebih jauh dengan cara Ia bertanya.  Sebab Ia tidak berkata, “Apakah kamu dapat menjalani maut? Dapatkah kamu menumpahkan darah?”  Bagaimana ia membahasakan itu?  “Apakah kamu dapat minum piala?”  Dan itu masih ditambah dengan kata-kata, “Piala yang Kuminum”, hingga mereka akan menjadi lebih sedia.  Ini disebut pembaptisan, untuk menunjukkan bahwa dengan itu akan ada pembersihan besar bagi seluruh dunia.  Kemudian mereka berkata, “Kami dapat.”  Dengan semangatnya mereka terus berjanji; mereka tidak tahu apa yang mereka katakan, tetapi mereka mengharapkan akan menerima yang mereka minta.

Dan apa jawaban-Nya? “Piala yang Kuminum akan kamu minum, dan dengan pembaptisan yang membaptis Aku kamu akan dibaptis.”  Ia meramalkan rahmat besar bagi mereka, yaitu, “Kamu akan pantas menjadi martir dan menderita apa yang Kuderita, kamu akan mengakhiri hidupmu dengan mati dibunuh; di sini kamu akan ikut serta dengan Aku.” – “Tetapi hal duduk di sebelah kanan atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya, tetapi itu akan diberikan kepada orang-orang, untuk siapa Bapa telah menyediakannya.”  Setelah Ia membesarkan hati mereka dan membuat mereka lebih berani dan tidak dapat dipatahkan lagi, Ia memperbaiki permintaan mereka.”

“Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua bersaudara itu.” Kamu tahu, betapa mereka semua kurang sempurna; pertama-tama, dua orang ini berusaha supaya didahulukan daripada yang sepuluh, dan kemudian yang sepuluh ini iri hati kepada mereka.  Tetapi seperti yang sudah kukatakan, marilah kita melihat mereka kemudian, dan kita akan tahu bahwa mereka jadi bebas dari kecenderungan-kecenderungan itu semua.  Dengarkan, bagaimana di dalam Kisah Para Rasul Santo Yohanes yang diutus dengan permintaannya: ia selalu mendahulukan Petrus dalam berkhotbah dan dalam melakukan mujizat.  Tetapi Yakobus tidak hidup lama kemudian.  Dari semula ia giat penuh semangat.  Ia mengesampingkan semua kepentingan dunia dan mencapai tingkat keutamaan tak terkatakan hingga segera dia mati dibunuh.

 


* Tahun 344 – 407.  Uskup (Konstantinopel) dan pujangga Gereja; pengkhotbah ulung yang tiada taranya; maka dijuluki ‘si Mulut Emas’.  Ia terang-terangan mencela yang salah dan memuji yang baik; dan karena sikap ini ia mengalami banyak kesulitan, tetapi pantang menyerah.