Gedono
27 Juli 2024

Peringatan Santa Perawan Maria


“Pada awal perjalanan Gereja hadir Maria”
 Pembacaan dari Ensiklik “Redemptoris Mater” dari St. Yohanes Paulus II

 

Gereja dibangun oleh Kristus di atas para Rasul, Gereja sangat menyadari karya agung Allah ini pada hari Pentakosta.  Sejak saat itu dimulai juga perjalanan iman, jiarah gereja melalui sejarah masing-masing orang dan para bangsa.  Kita mengetahui bahwa pada awal perjalanan itu hadir Maria.  Kita melihatnya di tengah para rasul di Ruang Atas, “berdoa mohon kurnia Roh”.

Perjalanan iman Maria, yang kita lihat berdoa dalam ruang perjamuan malam terakhir, lebih panjang dari pada orang lain yang berkumpul di sana.  Maria “mendahului mereka”, “memimpin jalan mereka”.  Saat Pentakosta di Yerusalem, telah dipersiapkan oleh saat pewartaan malaikat di Nazareth, juga oleh Salib.  Di ruang perjamuan malam terakhir, perjalanan Maria bertemu dengan perjalanan iman gereja.  Di tengah mereka, Maria “tekun berdoa” sebagai “Bunda Yesus”, Bunda Kristus yang disalibkan dan bangkit.  Dan kelompok pertama dalam iman memandang Yesus sebagai Pencipta keselamatan, mengetahui bahwa Yesus adalah putra Maria, dan bahwa dia adalah Bunda-Nya, dan dengan begitu sejak saat Yesus dikandung dan  dilahirkan, Maria adalah saksi khusus misteri Yesus, yaitu misteri yang tertutup untuk mata mereka dan diperkuat di Salib dan Kebangkitan.  Maka sejak saat pertama, gereja “memandang” Maria melalui Yesus, seperti dia “memandang” Yesus melalui Maria.  Untuk Gereja pada waktu itu, dan setiap saat, Maria adalah saksi tunggal saat masa kanak-kanak Yesus dan hidup tersembunyi di Nazareth, ketika Maria “menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya”.

Tetapi di atas semuanya, dalam Gereja saat itu dan setiap saat, Maria dahulu mau pun sekarang adalah satu-satunya yang terberkati karena percaya, dia yang pertama percaya.  Sejak saat pewartaan malaikat, dan Yesus dikandung, sejak saat kelahiran di kandang Betlehem, Maria mengikuti jejak Yesus sedikit demi sedikit dalam perjalanan imannya sebagai ibu.  Dia mengikuti-Nya selama hidup tersembunyi di Nazareth.  Dia mengikuti Yesus juga sejak dia meninggalkan rumah, ketika mulai “berkarya dan mengajar” di tengah Israel.

Di atas segalanya, Maria mengikuti-Nya pada kejadian menyedihkan di Golgotha.  Sekarang, sementara Maria berada dengan para rasul di ruang perjamuan malam terakhir di Yerusalem pada awal gereja, imannya yang terlahir sejak kata-kata pewartaan malaikat, menemukan penguatannya.