Dari mana datangnya penyesalan? Penyesalan datang dari pengampunan yang sudah hadir sejak awal. Pengampunan menunggu kita untuk sadar, bahwa ia sudah lebih dulu ada dan minta persetujuan kita untuk mengalami penyesalan yang menyambut pengampunan untuk memungkinkan pertobatan. Seperti inilah pengampunan Allah, teladan dari pengampunan kita.
Sebagai manusia, kita bertanggung jawab atas kesalahan yang kita buat. Sebagai manusia kita bisa salah, namun tetap memiliki martabat yang mulia. Betapa indah kemurnian saat kita tidak menutup diri dari kebenaran dengan menghadapi kelemahan dan keterbatasan diri sendiri, sehingga akhirnya kita terbuka pada kerahiman dan rahmat Allah. Indah pula kebebasan untuk bisa terlepas dari rasa bersalah, saat kita mengijinkan pengampunan Allah masuk dan menciptakan kita kembali, membiarkan diri kita bertumbuh menjadi ciptaan baru.
Pemulihan pada dasarnya adalah kerja yang panjang, meskipun absolusi dibuat dalam waktu yang singkat. Begitu pula pembangunan kembali dan penyembuhan pribadi yang terluka, penyerupaan kembali gambar Allah di dalam manusia yang gambar aslinya telah rusak. Proses penyerupaan kembali ini bukanlah proses yang cepat dan mulus.
Taman yang indah, memerlukan perawatan yang membutuhkan waktu dan usaha. Pembangunan taman adalah lambang penciptaan kembali tubuh dan roh manusia dari kekacauan-kekacauan pribadinya, lambang pemugaran moral manusia. Dalam penebusan semua rasa bersalah manusia dan dunia dipersembahkan ke dalam pelukan Allah yang menciptakan kembali semuanya.
Dengan mempersembahkan kelemahan-kelemahan dan dosa-dosa kita pada Allah, kita menerima pengampunan dan pemulihan dari Allah. Maka, kita dapat mempersembahkan semuanya dengan gembira dan penuh kasih kepada-Nya. Biarkan pengampunan tumbuh; keluarkanlah bebatuan rasa benar, tanami bunga suka cita, pikullah air mata syukur untuk menyirami taman hatimu, dan kagumilah anugerah pertumbuhan dari Allah.
Semoga berkat pertolongan rahmat Tuhan kita di mampukan untuk bertekun dalam proses pemulihan kemanusiaan kita hingga menuju kepenuhan Allah