PEKAN BIASA XIX – JUMAT
Kita harus mengikuti cara hidup Kristiani yang baru menurut Roh
Pembacaan dari khotbah St. Pacianus tentang Pembaptisan
Dosa Adam telah menjalar kepada seluruh bangsa manusia. ‘Dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut: demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang.’ Maka kebenaran Kristus harus menjalar kepada seluruh bangsa manusia. Dan tepat seperti Adam menyebabkan kebinasaan pada keturunannya karena dosa, demikian Kristus, dengan kebenaran-Nya, akan membawa hidup kepada seluruh bangsa. Rasul Paulus menegaskan hal itu dengan berkata, ‘Sebab seperti oleh ketidaktaatan satu orang, semua orang telah menjadi orang berdosa; begitu juga oleh karena ketaatan satu orang, semua orang menjadi orang benar, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.’
Mungkin ada orang yang menyangkal: dosa Adam sudah selayaknya menjalar kepada anak-cucunya, karena mereka itu lahir sebagai keturunannya, tetapi bagaimana kita ini dilahirkan dari Kristus, hingga kita dapat diselamatkan oleh-Nya? Jika kamu meninggalkan cara berpikir menurut daging, kamu akan mengerti kelahiran kita dari Kristus dan kebapaan-Nya bagi kita. Pada zaman akhir ini Kristus mengambil jiwa dan raga dalam rahim Maria. Daging inilah yang Ia selamatkan dengan kedatangan-Nya. Ia tidak membuangnya ke dalam neraka, tetapi mempersatukannya dengan roh-Nya, menjadikannya milik-Nya sendiri.
Inilah perkawinan Tuhan, disatukan dengan daging manusia – rahasia agung yang mempersatukan keduanya: Kristus dan Gereja – menjadi satu daging. Perkawinan ini, di bawah pengaruh Roh Kudus, turun dari surga, telah melahirkan umat Allah. Berkat benih dari surga yang dimasukkan ke dalam jiwa kita, maka kita mendapatkan bentuk dalam rahim ibu rohani kita, dan sekali kita keluar dari rahimnya, kita dihidupkan dalam Kristus. Maka rasul berkata, ‘Manusia pertama, Adam, menjadi jiwa hidup; Adam yang terakhir menjadi roh pemberi hidup.’ Maka lewat para imam-Nya Kristus melahirkan kehidupan di dalam Gereja, seperti diteguhkan oleh Rasul, ‘Sebab aku melahirkan kamu dalam Kristus Yesus; Kristus, yaitu Roh Allah, yang dengan perantaraan tangan imam menghasilkan manusia baru, dikandung dalam rahim ibu Gereja, dan dilahirkan dalam bejana pembaptisan di bawah naungan iman.
Kita harus menerima Kristus, agar Ia memberikan kelahiran baru kepada kita, seperti dikatakan oleh Rasul Yohanes, ‘Kepada sebanyak orang yang menerima Dia, Ia memberi mereka kuasa untuk menjadi anak-anak Allah.’ Tetapi ini tidak dapat terlaksana tanpa pembaptisan dengan air dan sakramen pengurapan, yang diberikan oleh uskup. Pembaptisan dengan air itu memurnikan kita dari dosa-dosa kita. Pengurapan suci mencurahkan Roh Kudus kepada kita. Kita menerima berkat ganda ini melalui tindakan dan sabda uskup.
Jadi seluruh manusia dilahirkan kembali dan dibarui dalam Kristus, agar seperti Kristus bangkit dari maut karena kemuliaan Allah Bapa, begitu pula kita dapat berjalan dalam kehidupan baru; dengan kata lain: Kita harus membuang kejahatan-kejahatan kita dari masa lampau untuk menghayati hukum susila Kristiani yang baru melalui Roh Kudus.