Persatuan jiwa dengan Allah

Hari ini kita merayakan St. Bernardus sebagai orang kudus dalam Gereja.  Sebagai Abas rahib kontemplatif, St. Bernardus sering dimintai bantuan untuk terjun dalam menangani masalah perdamaian dunia, perang maupun pertentangan iman serta ajaran dalam Gereja, misalnya untuk memberi nasihat pada Paus Eugenius III.  Ia dikenal sebagai Pujangga berbahasa madu karena keahliannya dalam berkotbah dan menulis.

Dalam bukunya tentang Kidung Agung, St. Bernardus mengatakan bahwa untuk mengenal Allah, manusia harus mengenal dirinya sendiri.  Ada tiga hal dalam manusia yang mengingatkan dia akan Tritunggal yaitu akal budi meskipun sudah tergelincir dalam kesalahan, kehendak yang dirusak oleh nafsu dan ingatan, subyek kelupaan.  Bagi St. Bernardus, ketiga kekuatan inilah yang membentuk manusia.  Tidak masalah seberapa jauh jiwa mengembara menjauh dari Allah, gambaran yang tak terhapuskan ini tetap ada di dalam dirinya, mengingatkan dia akan gambarnya yang sejati dan mengijinkan jiwa untuk berharap, bukan hanya mengharapkan pengampunan atas dosa-dosa mereka tetapi juga mengharapkan kesatuan intim dengan Sang Sabda.

St. Bernardus memberanikan para rahibnya dan juga kita saat ini untuk mengharapkan bersatu dengan Allah secara intim.  Dia berkata, “Mungkin kamu merindukan beristirahat dalam kontemplasi, itu baik.  Kamu mencari “ciuman mulut”, suatu rahmat luar biasa, suatu partisipasi dalam hidup Allah Tritunggal, tetapi sebelum sampai pada ciuman mulut, kamu harus mulai dengan mencium kaki-Nya, suatu tindakan penyesalan dan pertobatan.”

Apa dasar keberanian semacam ini?  Ada dua jawaban.  Pertama: pengenalan akan Allah yang melindungi jiwa dari keputus-asaan sebab Allah itu penuh belas kasihan; kedua: pengenalan diri, ini menjaga jiwa dari kesombongan.  Inilah dua bentuk pengenalan yang membawa pada keselamatan, karena di dalamnya nampak kebutuhan suatu pertemuan antara kemalangan manusia dan belas kasihan Allah.  Inilah dasar pengharapan akan persatuan intim dengan Allah.

 

Marilah kita mohon bantuan doa St. Bernardus agar kita dianugerahi rahmat pengenalan akan Allah dan pengenalan akan diri kita yang benar sehingga kita pun dimampukan untuk bersatu dengan Allah bukan hanya saat kita mati tetapi sudah mencicipi persatuan itu di dunia saat ini.