15 September 2024

MINGGU BIASA XXIV


Aku ini orang Kristen, tetapi juga pemimpin umat
Permulaan khotbah St. Agustinus tentang para Gembala Umat

 

Saudara-saudara terkasih, ini bukan pertama kalinya kamu mendengar bahwa seluruh harapan kita ada pada Kristus; juga bahwa seluruh kemuliaan kita yang sejati dan keselamatan kita ada pada Dia, sebab kamu ini bagian dari kawanan-Nya, pemimpin dan gembala Israel.  Karena ada gembala-gembala yang ingin disebut gembala, tetapi tidak mau melakukan tugas kegembalaan mereka, maka marilah kita ingat kembali akan apa yang dikatakan kepada mereka dengan perantaraan nabi.  Kamu harus mendengarkan dengan penuh perhatian; dan aku harus mendengarkannya dengan takut dan gentar.

“Sabda Tuhan datang kepadaku: Anak manusia, bernubuatlah melawan gembala-gembala Israel, dan berbicaralah kepada para gembala Israel.”  Kita baru saja mendengar bacaan ini. Sekarang aku ingin berbicara kepadamu, hai umatku.  Tuhan sendiri akan menolong aku untuk mengatakan yang benar, dan bukan pendapatku sendiri.  Sebab kalau aku mengemukakan pendapatku sendiri, aku akan menjadi seperti gembala yang mengambil makan untuk diri sendiri, dan tidak memberi makan kepada domba.  Tetapi kalau yang kukatakan itu sabda-Nya, Dialah yang memberi makan kepadamu, tidak peduli siapa yang berbicara.”

Beginilah sabda Tuhan Allah: “Hai, kamu para gembala Israel, yang telah mengambil makan untuk dirimu sendiri! Bukankah gembala harus memberi makan kepada domba-dombanya?”  Artinya: gembala-gembala yang baik memelihara domba-dombanya, dan bukan dirinya sendiri.  Inilah sebab utama mengapa Allah menyalahkan para gembala itu: mereka mengambil makan untuk diri sendiri, dan tidak memberi makan kepada domba-dombanya.  Siapakah yang mengambil makan untuk diri sendiri itu?  Itulah mereka yang dikatakan oleh rasul, “Semuanya mengejar kepentingan diri sendiri, bukan kepentingan Yesus Kristus.” 

Tuhan menunjuk aku untuk jabatan ini sesuai dengan kehendak-Nya, dan bukan karena jasa-jasaku!  Ia memberi kepadaku tanggung jawab, yang mengandung banyak bahaya.  Aku harus membedakan dengan saksama dua aspek dari peranan yang Tuhan percayakan kepadaku.  Pertama, aku ini seorang Kristen; kedua, aku ditunjuk-Nya sebagai pemimpin.  Bahwa aku ini orang Kristen, itu suatu  keuntungan bagiku; bahwa aku ini pemimpin, itu demi kepentinganmu.

Ada banyak orang Kristen yang bukan pemimpin, dapat sampai kepada Tuhan, mungkin dengan menempuh jalan yang lebih mudah, dan mungkin juga lebih cepat, karena beban yang mereka bawa lebih ringan.  Tetapi aku, selain aku ini orang Kristen, aku juga seorang pemimpin, dan untuk ini aku harus bertanggung jawab kepada Tuhan atas jabatanku itu.