Misionaris Kesatuan dan Damai

Kita tentu sudah hafal tentang peran para malaikat agung.  St. Bernardus dalam “Opere di San Bernardo” menulis salah satu khotbahnya untuk pesta para malaikat agung dengan mengungkapkan bahwa St. Mikael, Gabriel dan Rafael pertama-tama adalah para misionaris kesatuan dan damai.  Mengapa demikian?  Karena demikianlah yang terjadi di Yerusalem baru, tempat kediaman mereka: semua ambil bagian dalam Tubuh yang satu.  Barangsiapa memisahkan diri dari kesatuan, pastilah ia menjauh dari roh kehidupan.

Di dalam Roh dibangun kasih, dan kesatuan yang takkan tercabik.  Bagaimana kita dapat membangun kesatuan bila saling memisahkan diri?  Berjaga-jagalah agar jangan sampai para malaikat agung menjauh karena dosa-dosa dan kebebalan kita.  Sebaliknya, mari kita melakukan banyak hal yang menyenangkan mereka: kesederhanaan, kemurnian, kemiskinan sukarela, sering memandang ke surga, berdoa dengan air mata dan intensi hati yang benar.  Dalam roh-roh surgawi kita temukan bukan hanya martabat mengagumkan, tapi juga kelayakan cinta; layak karena mampu memahami kemuliaan dan memeluk belas kasih yang menjadi identitas keluarga Allah.  Dengan berbelas kasih kepada sesama, kita turut serta menjadi misionaris kesatuan dan damai bersama mereka.  Secara alamiah kita percaya penuh iman, bersyukur atas kehadiran mereka dan visi yang menghadirkan tanpa henti kebaikan Tuhan, sebagaimana mata tak pernah melihat, telinga tak pernah mendengar dan tak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia (bdk. 1Kor. 2:9).

Para malaikat agung menunjukkan rahmat dan kasih kepada kita sekaligus memberitahu rahasia mereka sebagai roh yang bertugas melayani para pewaris keselamatan.  Setiap dari kita adalah pewaris keselamatan yang melayani kesatuan dan damai, mulai dari dalam diri sendiri.  Benar bahwa mulut bicara dari kepenuhan hati dan lidah harus diam karena dosa pikiran.  Maka marilah kita mulai dengan hal sederhana: belajar menyatukan maksud hati, pikiran dengan kata dan tindakan kita.  Belajar menyediakan diri untuk diperdamaikan oleh Allah dengan masa lalu agar kita dapat hidup penuh syukur pada saat ini.

Allah Bapa Mahakuasa, secara mengagumkan Engkau menetapkan para malaikat dan manusia bekerjasama dan mengambil bagian dalam karya penyelamatan-Mu.

 

Semoga para malaikat agung senantiasa menguatkan untuk melawan kejahatan, meneguhkan untuk mewartakan kabar sukacita, dan menuntun kita dalam peziarahan hidup di dunia.