23 Oktober 2024

PEKAN BIASA XXIX – RABU


Segala sesuatu ditemukan dalam Doa Bapa Kami
 Pembacaan dari surat St. Agustinus kepada Probanus

 

Orang yang mengatakan, “Seperti Engkau dimuliakan di antara kami, semoga Engkau dimuliakan juga di antara semua bangsa”, dan ‘”semoga para nabi-Mu ditemukan setia”, apa yang dikatakannya selain, “Dimuliakanlah nama-Mu?”

Orang yang mengatakan, “Pulihkanlah kami, ya Tuhan balatentara, hendaklah bersinar wajah-Mu, agar kami selamat”, apa yang dikatakannya selain, “Datanglah kerajaan-Mu?”

Orang yang mengatakan, “Arahkanlah jalanku menurut sabda-Mu dan janganlah kejahatan menguasai aku”, apa yang dikatakannya selain, “Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga?”

Orang yang mengatakan, “Janganlah beri kami kemiskinan atau kekayaan”, apa yang dikatakannya selain “Berilah kami rezeki pada hari ini?”

Orang yang mengatakan, “Ingatlah ya Tuhan, akan Daud dan segala penderitaan yang ditanggungnya”, atau “ya Tuhan, kalau aku berbuat demikian, kalau ada kejahatan kubawa di tangan; kalau aku membalas jahat dengan jahat”, apa yang dikatakannya selain “Ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni orang yang bersalah kepada kami?”

Orang yang mengatakan, “Bebaskanlah aku dari musuh-musuhku, ya Tuhan, dan lepaskanlah aku dari mereka yang bangkit melawan aku”, apa yang dikatakannya selain, “Bebaskanlah kami dari yang jahat?”

Dan kalau kamu menelusuri semua kata dalam doa-doa di Kitab Suci, kukira kamu tidak akan menemukan apa pun, yang tak terkandung dalam Doa Tuhan.  Kita bebas menggunakan kata-kata lain di dalam doa, untuk memohon hal yang sama; tetapi kita tidak bebas untuk memohon hal-hal yang berbeda.

Hal-hal ini harus kita mohonkan dalam doa-doa kita untuk diri kita sendiri, untuk orang-orang yang kita cintai, untuk orang-orang asing, dan tanpa ragu, juga untuk musuh-musuh kita; meskipun perasaan yang timbul akan berbeda-beda di hati orang-orang yang berdoa, tergantung dekat atau jauhnya hubungan dengan yang didoakannya.  Dalam hal ini kukira kita tidak hanya dapati cara berdoa, tapi juga apa yang harus kita doakan; bukan dari pengajaranku, melainkan dari pengajaran Dia, yang berkenan mengajar kita semua.

Hidup bahagia harus kita cari dan kita minta dari Tuhan.  Sifat kebahagiaan itu memang banyak dibicarakan oleh banyak orang; tetapi mengapa kita masih harus mencari keterangan dari banyak orang, sedangkan dalam Kitab Tuhan sudah dirumuskan secara singkat dan tepat, “Berbahagialah umat yang Allahnya Tuhan”.  Agar kita dapat menjadi bagian dari umat Allah itu, dan mencapai kontemplasi serta hidup abadi bersama Dia, “Tujuan perintah Allah ialah cinta dari hati murni, nurani benar dan iman tanpa kemunafikan.”

Dalam rangkaian tiga ini, harapan menggantikan tempat nurani benar.  Jadi iman, harapan dan kasih membawa orang yang berdoa kepada Tuhan: yaitu orang yang percaya, berharap dan mendamba dan menaruh perhatian pada apa yang dimintanya dari Tuhan melalui Doa Tuhan.