Peringatan Santa Perawan Maria
Kemurnian dan kekudusan Allah dicerminkan oleh hati Maria yang mengagumkan
Pembacaan dari tulisan St. Yohanes Eudes
Hati Maria yang suci dan murni merupakan suatu gambaran hidup dari kemurnian dan kekudusan ilahi yang patut disembah yang sekaligus merupakan satu dan hal yang sama. Santo Dionisius menyatakan bahwa kekudusan adalah kemurnian sempurna, yang berarti bebas dari ketidak sempurnaan yang kecil sekali pun.
Hati Maria yang suci, memang merupakan gambaran yang indah dari kesucian dan kemurnian ilahi. Bukan saja karena hatinya yang suci dan murni selalu jauh dari segala noda dosa, tetapi juga karena bebas sepenuhnya dari kelekatan terhadap barang ciptaan dan bersatu dengan Allah secara mesra oleh kasih murni akan Dia dan sekaligus karena praktek segala keutamaan yang dimiliki oleh hati Maria. Santo Yohanes Damascenus menyebutnya sebagai Ratu Keutamaan: “tempat suci dan kediaman segala keutamaan.” Meskipun Bunda Maria hidup bertahun-tahun di dunia yang penuh dengan kebusukan dan kebobrokan, diracuni oleh bisa dosa. Hatinya yang suci tak pernah tertarik atau dicemari, tak pernah melekat pada cinta ganda akan ciptaan apa pun bahkan tidak juga kepada anugerah dan rahmat Allah. Perawan Maria tetap bersatu dengan mesra pada Allah, seolah-olah tiada yang lain selain Allah dan dirinya. Jadi kata-kata ilahi digenapi di dalam hatinya yang ilahi: ‘Biarlah hatiku tulus dalam ketetapan-ketetapanmu’, yakni semoga hatiku tak bernoda karena persekutuan dan kelekatanku pada kehendak ilahi yang membenarkan, menguduskan dan bahkan mengilahikan para hati yang mengasihi dan mengikutinya dengan sempurna.
Hati Ratu Para Kudus yang suci tetap tiada bernoda selamanya, dipelihara dalam kemurnian dan kesucian yang ulung, serta dipenuhi seluruhnya dengan kemurnian dan kekudusan Allah sendiri. Dia ditransformasikan dan dibenamkan dalam kemurnian dan kesucian ilahi, secara istimewa sehingga hatinya berjasa memperoleh keselamatan bagi dunia. Sebagaimana diungkapkan oleh Santo Anselmus: “Kekudusan yang murni dan kemurnian yang suci dari hati Maria melampaui kemurnian dan kekudusan segala ciptaan lainnya, memperoleh baginya martabat tinggi untuk menjadi pemugar dunia yang menuju kebinasaan. Jikalau engkau ingin memperoleh ruang di tempat suci hati Maria yang mengagumkan, yang mencerminkan kemurnian dan kekudusan Yang Mahatinggi secara begitu sempurna, engkau harus memurnikan hatimu dan menyadari makna kata-kata berikut: ‘Inilah kehendak Allah: pengudusanmu.’ Kata-kata ini bukan saja diartikan bagi jiwa-jiwa yang dikuduskan dan dikhususkan. Engkau harus juga menerapkannya pada dirimu, yang mengemban nama dan meterai Kristus serta merupakan anggota dalam Tubuh Mistik-Nya. Pengudusan roh, hati dan tubuhmu lebih dari sekedar sebuah perintah; tetapi merupakan suatu keistimewaan, keikutsertaan, yang dianugerahkan padamu melalui kemurnian dan kekudusan hati Maria, Bunda Penebus dan Bundamu sendiri.
Dalam Ordo kami, hari Sabtu pada masa biasa dibaktikan untuk memperingati Santa Perawan Maria.