PEKAN BIASA XXXI – SELASA
Peranan umat Kristen dalam membangun perdamaian
Pembacaan dari Konstitusi Pastoral Gaudium et Spes dari Konsili Vatikan II (GS 88-90)
Umat Kristiani harus sedia dan dengan sepenuh hati bekerja sama untuk membangun tata masyarakat internasional, yang menjamin rasa hormat yang tulus terhadap kebebasan sejati dan persahabatan dalam persaudaraan di antara semua manusia. Tujuan ini menjadi semakin mendesak sekarang karena sebagian besar dunia ini mengalami kemiskinan, hingga Kristus sendiri seakan-akan menyerukan dari mulut kaum miskin, permohonan cinta kasih dari murid-murid-Nya.
Ada, banyak di antara negara-negara yang sebagian besar penduduknya adalah orang Kristiani, yang menikmati hidup di dunia ini dengan kelimpahan barang-barang, sedangkan orang-orang lain bahkan tidak mempunyai kebutuhan dasar untuk hidup layak. Mereka menderita kelaparan, penyakit, dan segala macam kesengsaraan.
Apabila semangat kemiskinan dan cinta kasih itu adalah ciri khas dari Gereja Kristus, maka skandal semacam ini harus dihentikan secepatnya, sebab kemuliaan Gereja Kristus dan kesaksiannya kepada dunia adalah semangat kemiskinan dan semangat cinta kasih.
Kami harus mengagumi orang-orang Kristen dan khususnya kaum muda, yang dengan sukarela memberikan pelayanan kepada orang lain dan bangsa lain. Mereka harus mendapat dukungan dan penghargaan kami. Memang hal ini menjadi kewajiban seluruh umat Allah, di bawah bimbingan dan teladan hidup para uskup, untuk melakukan segala apa yang mungkin guna meringankan penderitaan di zaman ini. Sebagaimana sudah menjadi kebiasaan Gereja sejak masa lampau, untuk memberi dengan murah hati, tidak hanya dari yang berlebihan, melainkan bahkan juga dari yang dibutuhkan mereka sendiri.
Pengumpulan dan pembagian bantuan harus dilaksanakan secara teratur dan tepat dalam setiap keuskupan, setiap negara dan di seluruh dunia, tanpa menggunakan cara-cara yang kaku dan kurang fleksibel. Umat katolik harus melakukan ini bersama dengan umat Kristen lainnya, setiap saat hal itu dirasa cocok dan layak. Semangat cinta kasih tidak melarang, namun bahkan menuntut, agar karya-karya amal diatur secara bijaksana dan menurut tata kerja dan pengurusan yang jujur. Untuk itu perlu adanya lembaga-lembaga khusus yang menyediakan pelatihan-pelatihan yang memadai dan teratur bagi mereka yang berniat untuk melayani negara-negara berkembang
Agar dapat membangkitkan dan menggiatkan kerja sama di antara umat manusia, Gereja harus hadir dan aktif di tengah perhimpunan bangsa-bangsa. Kehadiran Gereja ini dimungkinkan melalui lembaga-lembaga umum dan melalui kerja sama yang penuh dan sungguh-sungguh dari semua orang Kristiani; suatu kerja sama yang didorong hanya oleh keinginan untuk melayani semua manusia.
Tujuan ini akan dapat dicapai secara lebih efektif, jika semua umat beriman menyadari tanggung jawab mereka sebagai manusia dan sebagai orang Kristen, dan berjuang untuk membangkitkan dalam lingkungan sendiri, kesanggupan nyata untuk bekerja sama dengan masyarakat internasional. Perhatian khusus harus diberikan kepada masalah ini dalam pendidikan kaum muda, baik dalam hal sipil maupun religius.
Akhirnya semoga dapat diharapkan agar orang-orang katolik mau berusaha untuk bekerja sama secara aktif dan posistif, baik dengan saudara-saudara kita yang terpisah, yaitu mereka yang sama-sama mengakui cinta kasih Injili, dan dengan semua orang yang menginginkan damai sejati. Dengan cara inilah mereka akan memenuhi peranannya yang benar dalam masyarakat internasional.