Setiap hari kita menghadapi dua hal yang saling bertentangan: perbuatan dosa dan perbuatan baik, terang dan gelap dan sebagainya. Seluruh hidup Kristiani merupakan peperangan terus-menerus. Setiap hari kita diminta untuk memberikan pilihan yang sama dengan pilihan orang Yahudi yang ditanya oleh Pilatus:”Siapa yang kamu harapkan aku bebaskan bagimu? Barabas atau Yesus yang disebut Kristus?”(lih. Luk. 27: 17).
Kita semua tentu ingin melakukan yang baik dan benar, tetapi seringkali yang kita lakukan bukanlah seperti yang kita inginkan. St Paulus mengalami hal ini dalam perjuangannya mewartakan Kristus dan hidup sebagai pengikut Kristus dengan mengatakan: ”Apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat” (Rm. 7: 15).
Dalam pengalaman sehari-hari, hidup kita penuh perjuangan, penuh percobaan. St. Benediktus mengatakan bahwa rahib adalah orang yang berjuang bagi Tuhan, raja sejati, orang yang melepaskan kehendak sendiri dengan mengangkat senjata “ketaatan” (PSB Prakata: 3). Rahib adalah manusia yang sengsara, menderita, tidak puas dan tidak senang dengan segala ilusi, sadar akan kemiskinan dirinya. Tetapi rahib juga manusia yang gembira, manusia damai dengan kegersangan padang gurun, gembira dengan keterbatasan dirinya, mencintai kenyataan yang dihadapinya.
Semua ini berlaku juga bagi kita semua yang terus mengalami peperangan rohani di padang gurun dunia ini. Kita mengalami hidup dalam daging atau dosa, dan hidup dalam Roh. Hanya dengan senjata belas kasih Tuhan dan kemenangan Kristus, kita akan mampu menghadapi hal-hal daging sehingga mampu hidup dalam Roh yaitu: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan hati, kesetiaan, kelemah-lembutan, dan penguasaan diri (lih. Gal. 5: 22-23).
Hari ini seluruh bangsa Indonesia mengenangkan hari pahlawan nasional. Kita mengenangkan jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sampai tetes darah terakhir. Kitapun sebagai orang Kristiani dipanggil menjadi para pahlawan Kristus. Kita berjuang terus untuk memilih Kristus dan kebenaran-Nya di tengah perjuangan kita melawan dosa.
Marilah kita bersyukur atas para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia dan bersyukur pula karena “Kristus telah memerdekakan kita dari dosa. Hiduplah sebagai orang merdeka!” (lih. Gal. 5: 1; 1 Ptr. 2; 16).