Hari ini, kita mengawali masa Adven; bukan sekedar untuk memperingati Inkarnasi sebagai peristiwa historis, bukan pula persiapan penuh devosi untuk merayakan Natal maupun antisipasi akan Pengadilan Terakhir.   Lebih dari semuanya itu, Adven merupakan sakramen kehadiran Tuhan di dunia dan dalam waktu, dalam kehidupan kita sebagai Sang Penyelamat.

St. Bernardus menekankan pentingnya kita menemukan Kristus di sini, saat ini; sekaligus mengingatkan betapa kita ini malang dan tak berdaya, buta dan lumpuh secara rohani, dan takkan pernah mampu untuk datang sendiri kepada-Nya.   Tetapi karena kasih-Nya, Tuhan datang kepada kita, turun kepada kerendahan kita.   Inilah Misteri Adven, wujud nyata belas kasih Tuhan: Dia menjadi manusia sama seperti kita untuk menjumpai kita.   Dia datang bukan dengan kebesaran dan kemegahan, melainkan sebagai seorang kecil untuk mengambil segala ketakutan kita…

Adven – kedatangan Kristus sungguh nyata dalam kehidupan kita.   Songsonglah Dia dengan iman, jangan menghalangi rahmat-Nya!  Tak perlu berkelana jauh untuk menemukan-Nya sebab Dia ada di dalam dirimu.  Masuklah ke kedalaman hatimu sendiri.  Bukan sekedar introspeksi diri namun dengan rahmat compunctio – hati yang telah tertusuk oleh penyesalan yang mendalam.  Bukan bersembunyi di dalam diri sendiri melainkan pembebasan yang mengeluarkan aku dari penjara pusat diriku, yang seringkali terpaku pada kegagalan dan kesalahan diri.

Inilah awal pertobatan, metanoia, transformasi interior: kita bertemu dengan karya Tuhan di kedalaman jiwa kita.  Hidup interior sejati bukanlah hidup kita sendiri di kedalaman diri kita tetapi kedatangan-Nya ke dalam keberadaan kita darimana ‘aku’-ku telah keluar supaya ada ruang bagi Dia.  Perjumpaan inilah Adven – Tuhan datang ke inti keberadaan kita yang terdalam dan kita menemukan diri di dalam Dia.  Dia datang tetapi sekaligus selalu bersama kita.  Maka Adven adalah perwujudan kehadiran-Nya, karena Ia sudah bersama kita.

Marilah membuka diri pada rahmat Adven, menyongsong Tuhan yang datang menjumpai kita, dan membiarkan Dia tinggal dan terus berkarya di kedalaman diri kita!