02 Desember 2024

PEKAN I ADVEN – SENIN


Sakramen Adven menurut St. Bernardus

Pembacaan dari buku karangan Thomas Merton
Seasons of Celebration

 

Santo Bernardus melihat bahwa Adven adalah Sakramen kehadiran Kristus di dunia sebagai Penyelamat.  Dalam teologinya, Adven tidak hanya memperingati Penjelmaan sebagai kejadian yang historis, juga tidak hanya sebagai persiapan akan perayaan Pesta Natal, tidak pula hanya sebagai suatu antisipasi akan Pengadilan terakhir.  Adven terutama adalah “Sakramen” kehadiran Tuhan di dalam dunia dan di dalam waktu, melalui Sabda-Nya yang terjelma dalam Kerajaan-Nya, khususnya kehadiran-Nya sebagai Penyelamat dalam hidup kita.

Di dalam khotbah ke-tujuh St. Bernardus tentang Adven, Sakramen Adven disebut “Kehadiran Kristus”. Kini St. Bernardus mengulangi, secara lebih jelas dan praktis, amanatnya yang sudah dikemukakan dalam awal khotbah Adven-nya yang pertama, mengenai pentingnya menemukan Kristus di sini, di antara kita.  Diuraikan tiga alasan mengapa kita mengalami kemiskinan dan ketidak-berdayaan:

* Kita ditipu dalam penilaian tentang yang baik dan yang jahat.

* Usaha-usaha kita untuk berbuat baik gagal, tidak menghasilkan apa-apa.

* Kita tidak berhasil dalam usaha menolak yang jahat.

Kehadiran Kristus di dalam diri kita mengatasi penghalang-penghalang tersebut.  Oleh iman Ia tinggal di dalam hati kita dan menunjukkan jalan bagaimana menilai antara yang baik dengan yang jahat.  Sebab bila Ia ada di dalam kita, siapa yang dapat memperdayakan kita?  Ia tak dapat menipu atau ditipu. Ia adalah kebijaksanaan Allah yang selalu siap mengajar kita.  Namun untuk dapat memiliki terangnya, kita harus memakai rahmat yang diberikan kepada kita untuk berpaling pada-Nya dalam setiap kesulitan kita.

Dengan keutamaan ketabahan Ia memperkuat kelemahan kita supaya kita dapat membuat segalanya di dalam Dia.  Ia tak pernah menjadi lelah karena Ia adalah kekuatan Allah, selalu siap untuk menghidupkan dan mengangkat kita. Tetapi kita harus terus berseru kepada-Nya di dalam perjuangan supaya dibantu.  Dan akhirnya Ia “berdiri di depan kita”.  Ia berjuang dengan dan di dalam kita.  Bila Allah dipihak kita siapakah akan melawan kita?

Rahasia semangat ketabahan terletak dalam penyerahan diri kita kepada Kristus, kekuatan Allah.  Kemudian Ia sendiri akan mengatasi kejahatan dan membebaskan kita dari kekuasaan-kekuasaan yang kita sendiri tak mampu mengatasi.  Inilah ketabahan iman.  Kristus berdiam di dalam mereka yang menjadikan-Nya cahaya, kekuatan dan pelindung mereka.  Untuk merekalah Ia datang ke dunia dalam Penjelmaan-Nya.