MINGGU II ADVEN
Seruan di padang gurun “Siapkanlah jalan Tuhan!”
Pembacaan dari khotbah IV Beato Guerikus, Abas, tentang Masa Adven
Sebelum membicarakan tentang hal lain, semestinya kita bicarakan tentang rahmat padang gurun, yang sejak permulaan dianggap pantas untuk dikuduskan sebagai tempat beristirahat bagi para kudus. Suara orang yang berseru-seru di padang gurun, Yohanes yang berkhotbah dan memberi pembaptisan pertobatan sungguh menguduskan tempat kediamannya itu untuk kita. Tetapi juga sebelum dia, padang gurun selalu dicintai oleh para nabi yang paling suci sebagai tempat di mana mereka dapat mendengarkan suara Roh Kudus. Kemudian suatu rahmat yang jauh lebih besar dan ilahi datang ke padang gurun untuk menguduskannya pada saat Yesus menggantikan Yohanes Pembaptis.
Sebelum Yesus mulai berkhotbah kepada mereka yang mau membuat penitensi, Dia menyiapkan suatu tempat bagi mereka. Selama empat puluh hari Ia tinggal di padang gurun sambil memurnikannya dan menjadikannya suatu tempat baru bagi hidup yang baru, Ia mengalahkan Si Jahat yang mendiaminya dengan semua kejahatan dan kecerdikannya. Itu dilakukan-Nya bukan hanya bagi dirinya sendiri melainkan lebih-lebih bagi mereka yang akan menjadi penghuninya kemudian.
Maka kalau kamu sudah meninggalkan semuanya untuk tinggal dalam kesunyian dan mau tetap tinggal di situ, nantikanlah Dia yang akan menyelamatkanmu “dari kecemasan dan badai dalam jiwamu” (Mzm 54:9). Betapa pun kamu diserang badai, betapa pun kamu merasakan kelaparan di padang gurun, janganlah ingin kembali ke Mesir dalam pikiranmu karena kecut hati. Padang gurun akan memberimu makanan, yaitu manna, roti para malaikat, yang lebih berlimpah daripada yang dapat diperoleh dari kuali berisi daging di Mesir.
Memang Yesus sendiri berpuasa di padang gurun tetapi orang banyak yang mengikuti-Nya sampai ke padang gurun selalu diberi makanan oleh-Nya dan dalam cara yang menakjubkan. Dalam cara lebih ajaib lagi dan lebih sering, Ia akan memuaskan semua kebutuhanmu yang mengikuti-Nya ke padang gurun, serta memberikan pelayanan dengan cara yang lebih menyenangkan, karena tujuanmu yang jauh lebih suci.
Saat kamu mengira Yesus telah melupakanmu untuk waktu yang agak lama, sesungguhnya Ia sendiri, yang tidak melupakan kebaikanNya, akan menghiburmu dan berkata: “Aku mengingat kesetiaanmu di masa mudamu, kasihmu sebagai mempelai dan bagaimana engkau telah mengikuti-Ku sampai ke padang gurun.” Dan Ia akan membuat padang gurunmu menjadi taman penuh keindahan dan kamu sendiri akan mengakui bahwa kemegahan Libanon telah diberikan kepadanya beserta keindahan Saron dan Karmel. Sebab seperti kita lihat pemenuhan nubuat Nabi: “Padang gurun yang indah semakin subur, di tempat itu orang asing mendapatkan makanan sebab sekarang tempat itu menghasilkan buah berlimpah”, demikian juga bagian-bagian Kitab Suci yang dahulu dirasakan kering dan tanpa buah, tiba-tiba akan memenuhi dengan kelimpahan rohani yang mengagumkan karena rahmat Allah.
Maka dari kepenuhan hatimu, kamu akan menyanyikan madah syukur dengan berkata: “Pujilah Tuhan karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap umat-Nya, sebab dipuaskan-Nya jiwa yang dahaga dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.” (Mzm 106:8)