PEKAN II ADVEN – SELASA
“Tuhan akan mengubah tubuh kita yang fana”
Pembacaan dari Khotbah VI St.Bernardus, Abas, tentang Masa Adven
Saudara-saudara, aku tidak mau kalian mengabaikan bahwa kini adalah saat kunjungan Tuhan, atau sama sekali mengabaikan maksud kedatangan Tuhan mengunjungi kalian. Saat sekarang ini diberikan agar kita mempergunakannya untuk kebaikan jiwa kita, bukan untuk kepentingan tubuh kita. Jiwa tercebur ke dalam kesalahan sehingga tubuh kita pun juga ikut tercebur dalam derita. Jadi jika kita mau menjadi anggota tubuh Kristus, kita harus mengikuti kepala kita. Pertama-tama kita harus dengan cermat membentuk kembali jiwa kita, karena untuk itulah Ia datang ke dunia, dengan maksud untuk menyehatkan kebusukan kita.
Pada kedatangan pertama Yohanes Pembaptis, yang sungguh merupakan utusan Kristus, berseru: “Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa manusia.” Tidak dikatakan menghapuskan kelemahan-kelemahan badan, kebusukan daging kita, tetapi Ia datang untuk menghapuskan dosa-dosa kita yang menulari jiwa kita, dan Ia datang untuk menghapuskan kebusukan budi kita. O badan, tak kuinginkan bahwa engkau mendahului saatmu, dengan demikian sesungguhnya kauhalangi keselamatan jiwamu tanpa mendapatkannya.
Setiap hal ada waktunya: kini biarlah jiwa berjerih payah untuk kebaikan sendiri, sebaliknya engkau, badan, harus bekerja sama dengannya, sebab apabila engkau menderita bersamanya, engkau juga akan meraja bersamanya pula. Jika terhalang pembaharuannya, terhalang juga pembaharuanmu. Sesungguhnya engkau takkan selesai dibentuk kembali sebelum Tuhan melihat gambar-Nya sendiri di dalam jiwa yang dibentuk-Nya kembali. Wahai daging, di dalammu, engkau memiliki seorang tamu agung, dan seluruh keselamatanmu tergantung dari penyelamatan-Nya. Karena itu hormatilah tamumu yang agung itu. Wahai badan, berdiamlah di tempatmu sendiri. Jiwa sebaliknya mengembara dan terasing, menumpang di dekatmu.
Sekarang renungkanlah: jika terjadi bahwa seorang tuan yang begitu agung dan berkuasa ingin bermalam di rumah seorang petani, apakah dia ini tidak dengan sukarela membaringkan diri di sebuah sudut kecil, meskipun telah diberikan baginya suatu tempat yang lebih layak? Oleh karena itu lakukanlah hal yang sama. Jangan timbulkan hal-hal yang menyusahkan dan mengganggu agar tamumu yang agung dapat tinggal dengan pantas di dekatmu. Suatu kehormatan bagimu untuk tetap tinggal tanpa kehormatan, agar menjadikan tamumu terhormat! O seandainya engkau dapat mengecap kemanisan ini, mencintai kemuliaan ini!
Saudara-saudara, jiwa kalian bergembira atas renungan ini, dan tubuh pun beristirahat dalam pengharapan, dalam penantian akan kedatangan Tuhan Yesus Kristus Penyelamat kita yang akan mengubah kembali tubuh kita yang fana ini sesuai dengan tubuh-Nya yang mulia. Seperti dikatakan oleh nabi: “Jiwaku haus akan Dikau, tubuhku merindukan Engkau.” Jiwa para nabi tentu saja mendambakan kedatangan pertama Kristus, karena tahu bahwa dengan kedatangan itu mereka akan ditebus; tetapi daging lebih mengharapkan kedatangan kedua dan kemuliaan-Nya. Bagi kemuliaan, kebahagiaan, dan kedamaian yang mengatasi akal budi kita ini, kita semua akan dibimbing pada belas kasih-Nya dan kita takkan dikecewakan dalam penantian kita ini, penantian akan Penyelamat kita, yakni Yesus Kristus Tuhan kita.