11 Desember 2024

PEKAN ADVEN II – SELASA


“Kedatangan Kristus yang kedua.”
Pembacaan dari Khotbah S.Bernardus, Abas:[1]

 

Pada saat kedatangan-Nya yang pertama, Tuhan terlihat seperti berbicara langsung kepada manusia di atas bumi ini.

Pada kedatangan-Nya yang terakhir setiap orang akan melihat keselamatan Tuhan dan semua akan mengarahkan pandangan mereka kepada Dia yang telah ditikam.  Kedatangan-Nya di antara kedua waktu tersebut sangat tersembunyi, tetapi bukan untuk orang-orang pilihan-Nya yang telah memiliki pengertian tentang hal itu di dalam diri mereka, yang sekaligus juga menyelamatkan jiwa mereka.

Pada saat kedatangan-Nya yang pertama itu, Tuhan hadir dalam kelemahan daging.  Dalam kedatangan-Nya yang kedua Ia hadir dalam kekuatan Roh.  Sedangkan pada kedatangan-Nya yang terakhir, Ia akan datang dalam kemegahan kemuliaan-Nya.  Tetapi agar tak seorang pun berpikir bahwa kedatangan Tuhan yang kedua ini hanyalah merupakan hasil pikiran kita semata-mata, dengarkanlah apa yang dikatakan Tuhan sendiri: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti Sabda-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.”  (Yoh 14:23)  Apakah maksud dari kata-kata ini: “jika seorang mengasihi Aku ia akan memelihara Sabda-Ku”? Dan dimana ia akan menyimpannya? Di dalam hati! Sebab, seperti dikatakan oleh Nabi: “Dalam hatiku kusimpan Sabda-Mu, agar aku tidak berdosa terhadap-Mu.”

Tetapi dengan cara bagaimana ia menyimpannya di dalam hati?

Apakah mungkin sudah cukup seseorang mengingatnya dengan secara hafalan?   Kepada mereka yang menyimpannya dalam ingatan seperti itu, Rasul Paulus mengatakan: “Pengetahuan meninggikan roh dan kita tahu bahwa ingatan mudah sekali lupa.”  Karena itu, kamu harus menyimpan Sabda Tuhan dengan cara yang paling baik, seperti kamu menyimpan makanan bagi tubuhmu, sebab Sabda Tuhan adalah Roti Hidup dan Makanan bagi jiwa.  Roti jasmani bila disimpan di dalam lemari masih bisa diambil oleh pencuri, atau digerogoti tikus, bahkan mungkin rusak karena menyimpannya terlalu lama.  Tetapi kalau kamu memakannya, kamu tidak perlu mengkhawatirkan lagi.  Demikian juga caranya kamu harus menyimpan sabda Tuhan.  Maka berbahagialah mereka yang menyimpannya.  Roti ini harus diasimilasikan dalam perut jiwa sehingga mengubah perasaan-perasaan dan tindakan-tindakanmu.   Makanlah roti keselamatan ini dan jiwamu akan menjadi lapang oleh sukacita.  Janganlah kamu lupa untuk menyantap roti ini, agar hatimu tidak kering, melainkan jiwamu dikenyangkan dengan kelimpahan.

Jika engkau menyimpan Sabda Tuhan dengan cara demikian, pastilah Sabda-Nya akan memeliharamu juga.   Putera Manusia akan datang kepadamu bersama Allah Bapa.  Seorang Nabi Besar yang akan membaharui Yerusalem dan menjadikan semuanya baru, akan datang padamu. Sebelumnya kita masih dipenuhi kemanusiaan kita yang lama, dengan tangan penuh tindakan yang tidak benar dan kejahatan, mulut yang penuh dengan kritikan dan kesombongan, hati yang penuh dengan keinginan daging dan kemuliaan duniawi.  Tetapi dengan menjadi manusia baru dalam Kristus, dosa lama dihapuskan dan segala tindakan yang tidak benar dilawannya dengan kesucian, dan kejahatan dilawannya dengan bermatiraga.  Kesombongan dilawan  ungkapan penyesalan yang rendah hati; kata-kata yang membangun rasa persaudaraan digunakan untuk menghindari kritikan.  Keinginan daging dalam hatinya ditentang dengan cinta kasih, dan keinginan akan kemuliaan duniawi diatasi dengan kerendahan hati.  Lihatlah bagaimana sikap orang-orang pilihan Tuhan dalam menyambut Kristus, Sabda Tuhan, dengan tangan, mulut dan hati mereka.  Dan Ia sendirilah yang mengatakan kepada mereka: “Taruhlah Aku sebagai meterai di atas lenganmu, dan sebagai meterai di dalam hatimu.”

    [1] Dari Khotbah ke-5 tentang Adven.