HARI BIASA MASA NATAL
Pernyataan pertama pada para Majus
Pembacaan dari Khotbah ST. Bernardus
Hari ini para Majus telah datang dari matahari terbit untuk mencari Sang Matahari Kebangkitan yang telah terbit. Kitab Suci mengatakan tentang Dia: “Lihatlah Manusia yang namanya adalah Sang Fajar.” Hari ini dengan dibimbing oleh bintang, mereka menyembah Dia yang telah dilahirkan oleh seorang perawan, mereka menyebut-Nya Allah, bukan dengan bibir mereka tetapi dengan perbuatan mereka. Apakah yang sedang kalian lakukan hai Para Majus? Kalian menyembah seorang bayi yang berada dipangkuan seorang perawan, yang dibungkus dengan kain lampin yang miskin, suatu kain yang biasa dipakai oleh semua bayi yang baru dilahirkan. Bukankah Dia itu Allah? Sungguh Allah berada di Bait-Nya yang kudus. Tuhan bertakhta di surga, namun kalian melihat Dia dalam kandang yang hina dan dalam pelukan ibu-Nya.
Apa artinya kalian mempersembahkan emas bagi Dia? Bukankah Dia itu Raja? Jika benar Dia itu Raja, lalu dimana istana-Nya? Dimana takhta-Nya? Dan dimana para anggota majelis kerajaan-Nya? Apakah kandang itu istana-Nya? Apakah palungan itu takhta-Nya? Bagaimana orang bijaksana menjadi begitu bodoh karena menyembah seorang anak yang usia dan kemiskinan keluarganya pantas dihina? Mereka telah menjadi bodoh agar mereka menjadi bijaksana dalam pandangan Allah. Roh Kudus telah mengajar mereka terlebih dulu tentang apa yang kemudian diwartakan oleh Para Rasul, “Hendaklah orang yang bijaksana secara dunia menjadi bodoh agar mereka menjadi bijaksana dalam pandangan Allah sebab karena dengan kebijaksanaan duniawi mereka tidak dapat mengenal Allah.” Oleh pewartaan orang-orang bodoh yang dipilih dan berkenan pada Allah maka mereka yang percaya akan diselamatkan. Saudara-saudara semoga kita juga tidak takut dipandang bodoh oleh dunia, namun menjadi batu sandungan bagi orang-orang bijaksana menurut dunia dan membuat mereka berpikir bahwa mereka telah ditipu oleh kebijaksanaan dunia.
Di Kota kerajaan mereka yang telah mencari Raja sejati, bertemu dengan raja duniawi, dan mereka di arahkan ke Betlehem, sebuah desa yang penuh arti. Mereka masuk ke dalam sebuah kandang dan menemukan seorang bayi kecil yang dibungkus dengan kain lampin. Mereka meniarap dengan muka sampai menyentuh tanah dan mengakui Dia sebagai Raja mereka yang sejati, mereka menyembah Dia sebagai Allah. Dia sendirilah sebenarnya yang telah membimbing dan memerintah mereka serta mendesak mereka untuk mencari-Nya. Inilah pernyataan Tuhan yang pertama. Pada hari ini para Majus yang setia telah bertemu dan menyembah Dia serta memuliakan-Nya dalam tindakan kasih dan penghormatan.